visitaaponce.com

Pahami Algoritma Media Sosial, Perbanyak Konten Positif untuk Hindari Rabbit Hole

Pahami Algoritma Media Sosial, Perbanyak Konten Positif untuk Hindari Rabbit Hole
Pengguna media sosial didorong untuk terlibat agar lebih banyak konten positif dan inspiratif muncul pada homepage atau feed.(Dok LG)

SURVEI global menunjukkan bahwa media sosial kini tak hanya digunakan untuk mencari hiburan, informasi, dan terhubung dengan kerabat dan keluarga, tetapi juga menjadi sumber kecemasan banyak masyarakat. Menurut survei tersebut, hampir separuh responden (45 persen) mengatakan bahwa jumlah konten negatif pada feed media sosial mereka sama dengan atau lebih banyak dibandingkan konten positif. 

Satu dari empat responden (28 persen) menyatakan bahwa konten negatif di media sosial mereka sering meningkatkan rasa kecemasan. Satu dari lima (20 persen) responden bahkan menyebutkan bahwa konten negatif menimbulkan rasa tidak bahagia. Lebih lanjut, survei ini menunjukkan bahwa algoritme sering membawa netizen ke arus percakapan yang lebih negatif dan cenderung niche.

Survei global ini bertujuan untuk memahami cara kerja algoritme dan memicu perputaran konten positif di laman feed netizen. Dari survei tersebut, LG kemudian menciptakan playlist 'Optimism your feed' yang terdiri dari konten original yang dapat ditonton masyarakat sehingga secara tidak langsung mengubah algoritme agar lebih mendorong konten yang lebih optimis ke dalam feed. 

Baca juga : Influencer asal Medan Ini Berbagi Inspirasi dan Refleksi Diri Lewat Konten Perjalanan

Playlist 'Optimism your feed' ini merupakan bagian dari kampanye global Life’s Good LG yang diluncurkan tahun lalu untuk menginspirasi dan mendorong masyarakat menjalani hidup dengan sikap optimistis.

Dalam kampanye ini, LG juga berkolaborasi dengan berbagai influencer TikTok internasional ternama seperti Tina Choi, Victoria Browne, Josh Harmon dan masih banyak lagi untuk membuat lebih dari 20 video pendek yang motivasional, menyenangkan, and menumbuhkan rasa senang.

Menurut, Profesor Casey Fiesler yang ahli bidang Human Centered Computing, media sosial telah menjadi bagian penting dalam hidup masyarakat. 

Baca juga : Marak Fenomena Kidsfluencer, Bagaimana Dampaknya Bagi Anak?

"Di dalamnya, ada algoritme yang dapat mengubah konten ataupun video yang kita lihat. Playlist dan kampanye global ini bertujuan untuk memberikan kesempatan agar pengguna dapat mengonsumsi lebih banyak konten positif yang membangkitkan semangat. Dengan meningkatkan kesadaran untuk lebih selektif dalam konten diikuti, kita dapat mengembalikan optimisme, keseimbangan, dan kebahagiaan dalam kehidupan kita," kata Fiesler.

Algoritma rekomendasi akan menentukan konten yang muncul pada homepage atau feed di media sosial kita. Algoritma ini dapat memprediksi berdasarkan jenis konten yang sudah kita tonton, yang kita berikan likes, atau comments sebelumnya. Oleh karena itu, algoritma ini pun dapat membawa kita ke dalam rabbit hole, yaitu situasi dimana kita terjerat dengan topik tertentu. Hal ini bisa berdampak baik ataupun buruk, tergantung pada topiknya," jelas dia.

Namun, berdasarkan studi, pengguna media sosial dapat masuk ke lubang negatif dan menemukan konten berbahaya saat berselancar di dunia maya apabila ini tidak dikontrol. Salah satu lini pertahanan pertama adalah meningkatkan literasi digital dan memahami cara kerja algoritme di media sosial. 

Baca juga : Jaga Anak dari Perilaku Menyimpang, Keteladanan di Medsos Makin Dibutuhkan

"Para pengguna media sosial pun dapat berkontribusi dengan berinteraksi dengan konten yang optimistis, seperti memberikan likes atau comments. Hal ini akan mengubah algoritmenya sehingga ia akan memberikan rekomendasi konten yang lebih positif ke depannya," tutur Fiesler.

"Tanpa kita sadari, kesehatan mental kita dapat dipengaruhi oleh banyak hal yang tak kasat mata. Dengan kampanye ini, kami juga mendorong masyarakat untuk kembali terhubung dengan kerabat tercinta dan saling membantu satu sama lain. Kita harus mengubah algoritma ini agar selalu merekomendasikan konten yang membuat kita merasa lebih akrab, bukan malah berjauhan,” jelas influencer Inggris Victoria Browne.

Melalui kampanye global bertajuk “Optimism Your Feed,  LG mengajak para pengguna media sosial untuk lebih terlibat dalam mendorong konten positif dan inspiratif yang muncul pada homepage atau feed media sosial mereka.

"Sebagai brand yang berfokus pada pelanggan, LG berkomitmen untuk mengembalikan rasa optimisme ke dalam hidup masyarakat melalui kegiatan positif, baik secara online maupun offline. Di era AI, LG tetap teguh pada janji kami untuk menciptakan kehidupan yang baik, sejalan dengan moto Life’s Good kami. Kami akan meningkatkan kehidupan pelanggan dengan menerapkan pendekatan yang manusia sentris serta menumbuhkan harapan yang lebih baik untuk masa depan, "ujar Kim Hyo-eun, Vice President and Head of LG’s Brand Management Division. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat