Jokowi Akui Target Penurunan Stunting 2024 Menjadi 14 Sangat Ambisius
![Jokowi Akui Target Penurunan Stunting 2024 Menjadi 14% Sangat Ambisius](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/e22094eb2b8d13364d9c359318ca6280.jpg)
PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah posyandu di Bogor dan Jakarta dalam rangka Bulan Penimbangan Balita yang dilaksanakan serentak di seluruh Tanah Air di 338 ribu posyandu.
Jokowi mengungkapkan pemerintah menargetkan pada 2024, prevalensi stunting bisa turun menjadi 14%. Dia mengakui hal itu menjadi target yang ambisius.
"Ya yang namanya target, kita memiliki target yang sangat ambisius dari 37% melompat ke 14%. Ini ambisius banget. Tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nanti akhir tahun kita liat berapa," kata Jokowi, Selasa (11/6).
Baca juga : Penurunan Prevalensi Stunting Perlu Komitmen Bersama
Pada 2014, prevalensi stunting di Indonesia berada pada angka 37%, dan berhasil ditekan hingga mencapai angka 27,6% pada 2019.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 21,5%, hanya turun 0,1% dari tahun sebelumnya sebesar 21,6%.
"Memang di ini kemarin turunnya hanya kecil 0,1% tapi apa pun kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah, oleh posyandu harus kita hargai," kata Jokowi.
Baca juga : Mengejar Rasio Ideal Dokter Spesialis
Jokowi mengakui tidak mudah menurunkan angka stunting di Indonesia. Sebab banyak faktor yang mempengaruhi. Dia menilai ada sejumlah hambatan.
Stunting terjadi tidak hanya karena urusan makanan, tambahan urusan gizi, tapi juga menyangkut sanitasi, lingkungan dari permukiman, termasuk masalah kebersihan air.
"Masalah air yang ada juga sangat berpengaruh terhadap stunting. Jadi memang ini kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan," kata Jokowi.
Baca juga : Soal Makan Siang Gratis untuk Tangani Stunting, Ini Kata Mantan Menkes RI Nila Moeloek
Jokowi menambahkan situasi seperti Covid-19 selama 2,5 tahun itu meengaruhi terhambatnya percepatan penurunan stunting. Sehingga sedikit menggeser konsentrasi pemerintah ke penanganan stunting.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi meninjau upaya pencegahan stunting pada bayi hingga balita, dan mengikuti alur pemeriksaan posyandu mulai dari penimbangan badan, mengukur tinggi, dan lingkar kepala.
Presiden Jokowi berkunjung Posyandu Terintegrasi RW02 Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Posyandu Wijaya Kusuma, Bogor, dalam rangka Bulan Penimbangan Balita yang dilaksanakan serentak di seluruh Tanah Air di 338 ribu posyandu. (Try/P-5)
Terkini Lainnya
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Banyak Partai
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Cawe-cawe Jokowi akan Terus Terulang Hingga Jabatan Berakhir
2 Hal yang Membuat Faktor Jokowi masih Menentukan Paslon Pilkada di Sejumlah Wilayah
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap