visitaaponce.com

Hati-hati, Konsumsi Alkohol Bisa Sebabkan Mata Rusak

Hati-hati, Konsumsi Alkohol Bisa Sebabkan Mata Rusak
ilustrasi konsumsi alkohol(Freepik)

APAKAH konsumsi alkohol dan gangguan kesehatan mata memiliki kaitan? Apakah alkohol bisa memperburuk penglihatan? Apa ada zat yang memiliki dampak negatif untuk indra penglihatan? 

Menjawab hal tersebut, dr. Aryani Vindhya Putri, Sp.M selaku dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan penyakit mata dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya infeksi mata, trauma akibat benturan, konsumsi zat tertentu, atau bisa jadi ada gangguan pada saraf optik.

Gejala yang dapat dialami oleh pasien dengan penurunan penglihatan mendadak biasanya disertai mata merah atau tidak merah, mual, muntah, pusing, nyeri pada mata, hingga penglihatan menjadi putih seketika. Selain itu, perlu adanya pemeriksaan menyeluruh seperti riwayat penyakit, CT-scan otak, pemeriksaan laboratorium, dan lain sebagainya.

Baca juga : Menyisip Kesegaran Paduan Bir dan Soju Bercita Rasa Buah dari Tiger Beer

Penangan untuk kerusakan mata pun berbeda tergantung dari pemicunya. Jika disebabkan akibat konsumsi zat tertentu, akan berbeda cara penanganan dan gejala yang dialami pasien. Untuk diketahui, alkohol ada yang memiliki kandungan methanol maupun ethanol. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan jumlah banyak, dapat menumpuk dan menyebabkan gangguan seperti pada mata. Terutama alkohol oplosan yang biasanya terdapat kandungan methanol, memiliki sifat lebih beracun. Apalagi jika tidak diketahui kadar alkoholnya secara pasti, dapat memperburuk efek yang dialami oleh pasien.

“Efek paling fatal dari mengonsumsi alkohol ialah ketika zat methanol sampai menyerang saraf optik. Bisa jadi, hal ini akan mengakibatkan papilledema atau pembengkakan pada saraf mata dan susah untuk kembali normal dan bahkan mengancam nyawa,” papar dr. Ariyani seperti dilansir dari situs resmi UMM.

Jika sudah seperti ini, untuk mengembalikan penglihatan 100% tergantung dari kondisi pasien, jumlah zat yang dikonsumsi, berapa lama zat tersebut telah dikonsumsi dan kondisi atau reaksi pasien. Maka dari itu, bila terjadi kerusakan saraf mata lanjut, penanganan yang dilakukan adalah mempertahankan sisa penglihatan seperti memberi vitamin dan memberi obat lain yang diperlukan.

Baca juga : Angka Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Jika masih pada fase awal, penanganan yang dilakukan dapat berupa cuci darah guna mengurangi peredaran zat racun dalam tubuh ataupun pemberian obat secara teratur. Sementara, jika disebabkan adanya kekeruhan atau pendaharan, maka penanganannya ialah pembersihan dengan jalan operasi.

Untuk itu, dokter spesialis mata menyarankan agar masyarakat menghindari konsumsi zat berbahaya seperti alkohol. Tak hanya itu, beberapa zat lain seperti obat yang diminum rutin untuk penyakit tertentu, NAPZA (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya), atau tembakau juga dapat menjadi cikal bakal penyakit pembengkakan mata. 

Kiat dari dr. Aryani ialah selalu rutin melakukan pengecekan pada mata. Apalagi bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit lain seperti hipertensi atau TBC (Tuberkulosis). Mereka memang diharuskan untuk mengonsumsi obat secara rutin untuk mengatasi penyakti itu. Sehingga, wajib hukumnya bagi mereka untuk memeriksakan mata secara rutin.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat