visitaaponce.com

Dikritik, Produsen Vaksin Batalkan Rencana Prioritaskan AS

​​​​​​​Dikritik, Produsen Vaksin Batalkan Rencana Prioritaskan AS
Produsen obat-batan Prancis, Sanofi, mengatakan, Kamis (14/5), mereka akan memastikan vaksin covid-19 akan bisa dijangkau oleh semua kawasan(AFP/ ERIC PIERMONT)

PRODUSEN obat-batan Prancis, Sanofi, mengatakan, Kamis (14/5), mereka akan memastikan vaksin covid-19 akan bisa dijangkau oleh semua kawasan di dunia pada saat yang sama. 

Komentar datang sehari setelah CEO-nya membuat marah pemerintah Prancis dengan mengatakan AS akan menikmati akses prioritas.

"Tidak akan ada yang secara khusus didahulukan dari negara mana pun," kata Serge Weinberg, pemimpin raksasa farmasi Prancis, kepada televisi France 2.

"Kami diorganisasikan dengan beberapa unit manufaktur. Beberapa di antaranya ada di Amerika Serikat tetapi lebih banyak lagi di Eropa dan Prancis," kata Weinberg, menambahkan komentar sebelumnya oleh chief executive perusahaan telah ‘dikoreksi’.

Paul Hudson, CEO Sanofi, sebelumnya mengatakan kepada Bloomberg, Rabu, dosis vaksin yang diproduksi di Amerika Serikat dapat digunakan untuk pasien AS terlebih dahulu, mengingat negara tersebut telah mendukung penelitian secara finansial.

Baca juga: Vietnam Catat 24 Kasus Covid-19 Impor, Tiongkok Catat 4 Kasus

Komentarnya memicu kemarahan di Prancis, termasuk dari Perdana Menteri Prancis Édouard Philippe yang memperingatkan akses yang sama ke vaksin adalah tidak dapat dinegosiasikan.

Pada Kamis, Hudson mengatakan dia menyesal atas komentar sebelumnya yang telah menciptakan reaksi tidak bagus. Dia menekankan sangat penting memastikan setiap vaksin covid-19 menjangkau semua wilayah.

Sanofi sedang mengerjakan dua proyek vaksin Ccovid-19. Salah satunya dengan saingan Inggris GlaxoSmithKline Plc yang telah menerima dukungan keuangan dari Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA) Departemen Kesehatan AS, dan yang lainnya dengan perusahaan AS Translate Bio yang akan menggunakan teknologi berbeda. (France 24/A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat