Selandia Baru Sambut Kembalinya 1.000 Mahasiswa Internasional
![Selandia Baru Sambut Kembalinya 1.000 Mahasiswa Internasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/02/15cecd55c63def336423158d6f471c34.jpg)
SEGENAP civitas pendidikan Selandia Baru menyambut baik pengumuman Menteri Pendidikan negara tersebut, Chris Hipkins yang memperbolehkan pengecualian sampai dengan 1.000 mahasiswa internasional tingkat sarjana atau lebih tinggi untuk kembali ke Selandia Baru demi menyelesaikan pendidikan mereka.
Hal itu mengisyaratkan komitmen Selandia Baru pada pendidikan internasional. Pengecualian untuk masuk 'Negeri Kiwi' itu mengikuti dan menindak lanjuti pengumuman sebelumnya tentang pengecualian untuk 250 mahasiswa level doktoral dan magister, yang tengah mengonfirmasi visa mereka sebelum kembali ke negara itu.
Baca juga: Selama Pandemi, Paspor Selandia Baru Terkuat di Dunia
Chief Executive Education New Zealand, Grant McPherson menyatakan, pendidikan internasional memiliki jangkauan manfaat yang luas, dan kembalinya mahasiswa dalam berbagai kelompok kecil merupakan bagian dari rencana pemulihan untuk pendidikan internasional dari pemerintah.
“Selandia Baru memiliki pandangan yang luas dari perbedaan sudut pandang yang dibawa para mahasiswa internasional ke ruang kelas, gedung perkuliahan, dan masyarakat. Reputasi kami untuk menghadirkan pendidikan yang berfokus pada masa depan menjadi semakin relevan bagi mahasiswa yang ingin merespon dampak tren global dan penyebab disrupsi, seperti covid-19, yang tengah membentuk ulang dunia kita," papar Grant.
Mahasiswa yang memenuhi syarat akan terdaftar di berbagai lembaga pendidikan tinggi termasuk universitas, politeknik, atau institut teknologi, lembaga pelatihan swasta, dan akan kembali ke Selandia Baru dalam beberapa fase demi mengatur ketersediaan fasilitas karantina dan isolasi terkelola (Managed Isolation & Quarantine). Penyedia pendidikan di Selandia Baru juga akan mengidentifikasi dan menominasikan mahasiswa terpilih yang memenuhi kriteria sehingga mahasiswa tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan kesempatan ini. Agar memenuhi syarat, mahasiswa harus memegang atau pernah memegang visa yang berlaku untuk belajar pada 2020 dan telah menjalani perkuliahan di negara itu pada 2019 atau 2020.
“Pengumuman ini tidak hanya mengisyaratkan komitmen pemerintah untuk sektor pendidikan internasional, tapi juga pada mahasiswa internasional yang terdampak pandemi. Kami senang melihat pemerintah melanjutkan proses kembalinya mahasiswa internasional ke Selandia Baru dengan aman. Ini adalah tahap lanjutan yang baik, dan kami menantikan untuk dapat menyambut lebih banyak mahasiswa segera setelah waktunya tepat,” ujar Grant.
Setiap orang yang memasuki Selandia Baru akan mengikuti seluruh persyaratan keamanan dan kesehatan covid-19, termasuk tinggal selama 14 hari di fasilitas karantina dan isolasi terkelola. (RO/A-1)
Terkini Lainnya
Definisi Orientasi Adalah? Kenali Proses dan 9 Contoh Kegiatan yang Menarik
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap