Israel Serang Natanz, Iran Ingatkan Joe Biden
![Israel Serang Natanz, Iran Ingatkan Joe Biden](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/04/b945a5cd6601aefe5b35f66f1d1890cb.jpg)
SERANGAN terhadap Natanz menimbulkan peningkatan berbahaya. Demikian tulis Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Twitter.
Dia memperingatkan Presiden AS Joe Biden bahwa situasinya hanya dapat diatasi dengan mencabut sanksi yang dijatuhkan Trump terhadap Iran sejak 2018.
"Tidak ada alternatif. Tidak banyak waktu," tambahnya. Natanz merupakan fasilitas nuklir milik Iran yang mengalami ledakan pada Minggu (11/4).
Israel tidak mengonfirmasi atau membantah keterlibatan. Akan tetapi laporan radio publik di negara itu mengatakan itu merupakan operasi sabotase oleh agen mata-mata Mossad, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya.
Utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional PBB, Kazem Gharibabadi, menulis di Twitter bahwa langkah-langkah persiapan untuk memungkinkan pengayaan ke kemurnian yang lebih tinggi telah dimulai. "Kami berharap untuk mengakumulasinya pada minggu depan dari sentrifugal di Natanz."
Langkah itu akan membawa Iran mendekati ambang kemurnian 90% untuk penggunaan militer dan mempersingkat potensi waktu untuk membangun bom atom. Tujuan ini disangkal oleh Republik Islam itu.
Israel secara konsisten berjanji akan menghentikan Iran untuk membangun bom atom. Ini kemungkinan dianggap sebagai ancaman eksistensial.
Bacajuga: Pengayaan Uranium Iran Tanggapi Terorisme Nuklir Israel
Iran juga tidak pernah berbasa-basi ketika berbicara tentang negara Yahudi. Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada 2018 menegaskan kembali posisi lama Teheran bahwa Israel merupakan tumor ganas kanker yang harus diangkat dan dibasmi.
Israel, satu-satunya negara di kawasan yang diyakini memiliki senjata nuklir, sangat menentang upaya Biden untuk menghidupkan kembali yang dianggapnya sebagai perjanjian nuklir yang cacat antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Kesepakatan itu, yang terjadi ketika Biden menjadi wakil dari Presiden Barack Obama, menjanjikan penghapusan sanksi kepada Teheran sebagai imbalan untuk menyetujui pembatasan program nuklirnya.
Amerika Serikat mengatakan Selasa bahwa pihaknya mendukung sekutunya Israel tetapi tetap berkomitmen untuk pembicaraan Iran meskipun ada rencana pengayaan Teheran.
Rouhani menegaskan bahwa Israel bertujuan menghilangkan pengaruh Iran selama pembicaraan Wina. "Anda ingin tangan kami kosong selama negosiasi, tetapi kami akan pergi ke sana dengan tangan yang lebih penuh."
Iran memilih sentrifugal yang lebih maju dan pengayaan tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian Israel, "Akan memahami bahwa anda tidak dapat menghentikan kami dari menggunakan teknologi nuklir," katanya.
Israel tidak mengonfirmasi atau membantah keterlibatan. Akan tetapi laporan radio publik di negara itu mengatakan itu merupakan operasi sabotase oleh agen mata-mata Mossad, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya.
Utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional PBB, Kazem Gharibabadi, menulis di Twitter bahwa langkah-langkah persiapan untuk memungkinkan pengayaan ke kemurnian yang lebih tinggi telah dimulai. "Kami berharap untuk mengakumulasinya pada minggu depan dari sentrifugal di Natanz."
Langkah itu akan membawa Iran mendekati ambang kemurnian 90% untuk penggunaan militer dan mempersingkat potensi waktu untuk membangun bom atom. Tujuan ini disangkal oleh Republik Islam itu.
Israel secara konsisten berjanji akan menghentikan Iran untuk membangun bom atom. Ini kemungkinan dianggap sebagai ancaman eksistensial.
Iran juga tidak pernah berbasa-basi ketika berbicara tentang negara Yahudi. Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada 2018 menegaskan kembali posisi lama Teheran bahwa Israel merupakan tumor ganas kanker yang harus diangkat dan dibasmi.
Israel, satu-satunya negara di kawasan yang diyakini memiliki senjata nuklir, sangat menentang upaya Biden untuk menghidupkan kembali yang dianggapnya sebagai perjanjian nuklir yang cacat antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Kesepakatan itu, yang terjadi ketika Biden menjadi wakil dari Presiden Barack Obama, menjanjikan penghapusan sanksi kepada Teheran sebagai imbalan untuk menyetujui pembatasan program nuklirnya.
Amerika Serikat mengatakan Selasa bahwa pihaknya mendukung sekutunya Israel tetapi tetap berkomitmen untuk pembicaraan Iran meskipun ada rencana pengayaan Teheran.
Rouhani menegaskan bahwa Israel bertujuan menghilangkan pengaruh Iran selama pembicaraan Wina. "Anda ingin tangan kami kosong selama negosiasi, tetapi kami akan pergi ke sana dengan tangan yang lebih penuh."
Iran memilih sentrifugal yang lebih maju dan pengayaan tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian Israel, "Akan memahami bahwa anda tidak dapat menghentikan kami dari menggunakan teknologi nuklir," katanya. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Intelijen Iran Tangkap Mata-Mata Israel
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap