Afrika Selatan Kecam Israel Berstatus Pengamat Resmi di Uni Afrika
![Afrika Selatan Kecam Israel Berstatus Pengamat Resmi di Uni Afrika](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/63efeba4992ac04ba096afb68be12de3.jpg)
AFRIKA Selatan pada Rabu (28/7) dengan keras menolak keputusan sepihak minggu lalu oleh Komisi Uni Afrika (UA) untuk memberikan Israel status pengamat resmi di organisasi kontinental tersebut.
Dalam pernyataan tegas, kekuatan utama benua itu yang tahun lalu memegang kepresidenan UA bergilir setiap tahun mengaku terkejut dengan keputusan Komisi UA yang tidak adil dan tidak beralasan untuk memberikan status pengamat Israel di organisasi itu.
UA memberikan Israel status pengamat pada Kamis pekan lalu. Langkah ini diharapkan kedua pihak akan memungkinkan Israel untuk lebih membantu UA memerangi pandemi virus korona dan terorisme di benua itu.
"Keputusan untuk memberikan status pengamat kepada Israel bahkan lebih mengejutkan dalam satu tahun saat orang-orang Palestina yang tertindas diburu oleh pengeboman yang merusak dan melanjutkan pemukiman ilegal di tanah itu," kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan. Negara itu mengecam langkah itu sebagai tidak dapat dijelaskan dan tidak bisa dipahami.
Baca juga: Israel akan Keluarkan 16.000 Izin Kerja untuk Warga Palestina
Afrika Selatan mendukung perjuangan Palestina dengan hubungan diplomatik formal yang didirikan pada 1995, setahun setelah berakhirnya apartheid, dan menarik kedutaannya di Tel Aviv pada 2019. Palestina sudah memiliki status pengamat di UA dan bahasa pro-Palestina biasanya ditampilkan dalam pernyataan yang disampaikan pada KTT tahunan UA.
Komisi UA mengambil keputusan secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan anggotanya, menurut Afrika Selatan.
Afrika Selatan akan meminta Moussa Faki Mahamat, ketua Komisi UA, untuk memberi tahu negara-negara anggota tentang keputusan tersebut dan berharap masalah itu akan dibahas di tingkat kepala negara dan pemerintahan.
Baca juga: Hukum Gaza, Israel Kurangi Zona Penangkapan Ikan
"Afrika Selatan sangat yakin bahwa selama Israel tidak mau merundingkan rencana perdamaian tanpa prasyarat, negara itu tidak boleh memiliki status pengamat di AU," katanya. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Terinspirasi dari Perjalanan Keliling Afrika, PJ Morton Rilis Album Cape Town to Cairo
Komunitas Internasional Dianggap Gagal Cegah Genosida di Rwanda
Turki, Iran, dan Maroko berebut pengaruh di Sahel Afrika
Ironi Libia, Negara Kaya Minyak yang Terus Dilanda Krisis
19 Orang Tewas Diserang Buaya di Tanzania dalam Kurun 5 Tahun Terakhir
Laut Merah Masih Jadi Rute Terbaik Kapal Tanker Minyak Dunia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap