Menlu Indonesia Komitmen Tambah 1.000 Personel Penjaga Perdamaian
![Menlu: Indonesia Komitmen Tambah 1.000 Personel Penjaga Perdamaian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/96edb82d57844a4f05491f89026a3ed6.jpg)
INDONESIA menyampaikan komitmennya untuk menambah personel penjaga perdamaian dalam pertemuan virtual 4th UN Peacekeeping Ministerial (UNPM) dengan tema "Partnership in Training and Capacity Building" pada Selasa (7/12).
"Komitmen memajukan pelatihan dan peningkatan kapasitas para peacekeepers mutlak diperlukan guna mendukung mandat Misi dan memastikan keselamatan mereka," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pernyataan resmi yang diterima pada Rabu (8/12).
Korea Selatan menjadi tuan rumah UNPM yang dihadiri oleh lebih dari 50 negara. Pertemuan itu dibuka dengan sambutan dari Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Korea Selatan serta Sekjen PBB.
Pada pertemuan tersebut, seluruh negara, termasuk Indonesia, telah menyampaikan komitmen kontribusi guna mendukung penguatan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.
Komitmen kontribusi Indonesia yang disampaikan Menlu Retno terdiri dari penambahan sekitar 1.000 personel dan penguatan kapasitas peacekeepers.
Secara khusus, Retno menyampaikan bahwa pelatihan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk mendukung peacekeepers yang seringkali bertugas di situasi yang seringkali berbahaya.
Untuk itu, Retno menekankan dua hal penting yang perlu dilakukan untuk mendukung pelatihan dan peningkatan kapasitas peacekeepers. Pertama, katanya, pelatihan dan peningkatan kapasitas harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
"Di masa pandemi seperti saat ini, peacekeepers kita mendapat tugas tambahan. Mereka harus dapat mendukung negara tempat Misi untuk penanganan pandemi. Di sinilah pengetahuan mengenai kesehatan komunitas menjadi hal yang penting," terangnya.
Hal kedua yang ditekankan Retno adalah pentingnya investasi seluruh negara bagi kemitraan yang inovatif. Triangular Partnership Project (TPP) yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun 2022 merupakan salah satu wujud sumbangsih Indonesia dalam mendukung inovasi kemitraan.
"Penguatan kemitraan yang inovatif ini juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas peacekeepers perempuan, khususnya dalam perlindungan warga sipil," tandas Retno.
UNPM merupakan pertemuan internasional terbesar yang membahas berbagai isu Misi Perdamaian PBB.
Pertemuan tersebut didahului dengan empat pertemuan persiapan, di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang memimpin pertemuan pendahuluan yang mengambil tema "Partnership, Training and Capacity Building". (Nur/OL-09)
Terkini Lainnya
Menlu Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III Bahas Ekonomi Afghanistan
Seafood Jadi Intrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo
Antisipasi Konflik Meluas, Kemenlu Siapkan Skema Evakuasi WNI dari Lebanon
Indonesia Kecam Blokade Pemukim Israel
Indonesia Kecam Aksi Warga Israel Blokade Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Christina Aryani Terima Penghargaan Hassan Wirajuda Awards
Soroti Utang Indonesia, Indef Singgung Stroke Ketiga
Pemerintah Melaka Lakukan Kajian Penguatan Hubungan Malaysia-Indonesia
Kerja Sama Ketenagakerjaan antara Indonesia dan Albania Dimulai
39 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Rio Dewanto
20 Rekomendasi Film Action Terbaik Indonesia dan Luar Negeri
Rekomendasi Film Action Terbaik Tahun 2024 yang Tayang di Netflix
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap