Seafood Jadi Intrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo
![Seafood Jadi Intrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/10030e7632377e3911b9ca389b4f7b84.jpg)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengelar Gastro-diplomasi Series di Kawasan Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (28/6) malam.
Acara itu dihadiri 23 Duta Besar Asing untuk Indonesia yang berasal dari negara-negara ASEAN, Australia, Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.
Indonesia Gastro-diplomasi Series merupakan inisiatif Kemenlu untuk mendukung kampanye nasional Indonesia meningkatkan produk olahan pagan sekaligus memperkenalkan kekayaan rempah-rempah nusantara termasuk kearifan kuliner NTT.
Baca juga : Bumifood Hadirkan Seafood Platter untuk Sambut Ramadan
Para duta besar disuguhkan kuliner seafood khas Labuan Bajo seperti Ikan Kerapu, Lobster, Cumi, Ikan Kua Asam. Olahan seafood itu berasal dari lapak-lapak UMKM kuliner Kampung Ujung.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat Maria Ney Asmon mengatakan Gastro-diplomasi Series melibatkan 12 UMKM kuliner seefood.
"Makanan yang disajikan adalah seafood khas Labuan Bajo hasil olahan 12 UMKM yang selama ini membuka lapak di pusat kuliner kampung ujung. Ini momen kita memperkenakan kekayaan kuliner lokal Labuan Bajo, ungkap Maria, Jumat (28/6) malam.
Baca juga : Gandeng Kedutaan Besar Kanada, SESA Organic Market Gelar Canadian Seafood Festival
Sementara itu, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu Ani Nigeriawati mengatakan Gastro-diplomasi Series menjadi instrument penting dalam mengeratkan diplomasi dengan negara-negara lain melalui duta besarnya yang hadir di Labuan Bajo.
"Ini menjadi momen untuk memperkenalkan kekayaan kuliner nusantara dan Nusa Tenggara Timur adalah salah satu wilayah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Para duta besar sangat menikmati makanan khas Labuan Bajo," kata Ani.
Produk-produk perikanan Labuan Bajo, menurut Ani, berpeluang diekspor ke negara-negara lain seperti wilayah Asia dan Eropa.
Baca juga : BPK NTT Dorong Transformasi Pangan Berbasis Budaya
Selain menikmati sajian kuliner seafood Kampung Ujung, para duta besar berkunjung ke rumah makan yang khas Flores Dapur Tara dan akan menikmati makanan khas Flores di sana.
"Setelah seafood, kita perkenalkan kekayaan pagan lain yang natural dari alam dan tentu saja organik, semuanya itu adalah produk-produk khas dari Flores. Kita ingin memperkenalkan rempah-rempah khas Flores, itu memang apa yang menjadi tujuan kita," ujar Ani.
Sebelumnya, Para Duta Besar ini tiba di Labuan Bajo pada Kamis (27/6) lalu. Kunjungan 3 hari para Dubes itu diawali dengan menikmati sunset di Puncak Waringin kemudian berkunjung ke sejumlah destinasi, seperti Pulau Padar, Pink Beach, dan Pulau Komodo.
Baca juga : Hari Kedua KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo Pimpin Dua Agenda Pertemuan
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Siti Nugraha Mauludiah mengatakan kunjungan puluhan duta besar itu merupakan kesempatan memperkenalkan potensi-potensi yang ada di NTT, khususnya Labuan Bajo, seperti potensi investasi, potensi perdagangan serta potensi pariwisata.
Kemenlu menargetkan kunjungan 23 Duta Besar itu dapat meningkatkan kunjungan wisata serta menarik investor untuk berinvestasi di Labuan Bajo.
Hari terakhir kunjungan 23 duta besar adalah dengan mengunjungi destinasi Parapuar, sebuah destinasi pariwisata baru yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF).
Kemenlu ingin memperkenalkan peluang investasi disetor pariwisata di wilayah Parapuar yang sedang dikembangkan Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenrakraf) RI melalui BPOLBF.
"Kementerian Luar Negeri mendukung upaya tersebut untuk potensi investasi misalnya untuk bangun Resort dan sebagainya," ungkap Ani.
Terpisah, Sekertaris Daerah Kabuaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo berharap kunjungan para Duta Besar ini dapat membawa dampak positif terhadap pertumbuhan kunjungan wisata dan investasi di Labuan Bajo.
"Sebenarnya, kita punya potensi utama pariwisata, di samping itu potensi lain perkebunan, perikanan namun dalam skala kecil akan tetapi ini merupakan rangkaian mata rantai yang tidak bisa dipisahkan antara laut, darat dan wisata," kata Fransiskus.
Fransiskus menegaskan pihaknya menyambut baik kunjungan para duta besar yang difasilitasi Kemenlu ke Labuan Bajo.
"Dengan kegiatan ini Labuan Bajo, Flores lebih dikenal lagi oleh beberapa negara luar. Kami berharap dengan informasi seperti ini mereka ingin menanamkan investasi di Manggarai Barat," pungkasnya. (Z-1)
Terkini Lainnya
Indonesia Darurat TTPO, 3.700 PMI Jadi Korban, Komnas HAM Luncurkan Program 'Jalan Terjal'
23 Duta Besar Kunjung Labuan Bajo, Nikmati Sunset di Puncak Waringin
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
Paus Fransiskus Meresmikan Pendirian Keuskupan Labuan Bajo
Kuliner Seafood Jadi Instrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo
Nikmati Kuliner Kerang Tumpah di Cafe Dapur Inches, Lembata, Fresh From the Ocean!
Pick-Up Poin Aruna Permudah Konsumen Mengakses Pesanan
Aruna Bawa Potensi Perikanan Tuna di Pameran SENA Amerika Serikat
Fiesta Seafood dan Shifudo Gelar Kampanye Ayo Makan Seafood di Sekolah Dasar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap