visitaaponce.com

Seafood Jadi Intrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo

Seafood Jadi Intrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo
Duta besar negara-negara sahabat menikmati hidangan seafood di Labuan Bajo, NTT.(MI/Marianus Marselus)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengelar Gastro-diplomasi Series di Kawasan Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (28/6) malam.  

Acara itu dihadiri 23 Duta Besar Asing untuk Indonesia yang berasal dari negara-negara ASEAN, Australia, Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.

Indonesia Gastro-diplomasi Series merupakan inisiatif Kemenlu untuk mendukung kampanye nasional Indonesia meningkatkan produk olahan pagan sekaligus memperkenalkan kekayaan rempah-rempah nusantara termasuk kearifan kuliner NTT.

Baca juga : Bumifood Hadirkan Seafood Platter untuk Sambut Ramadan

Para duta besar disuguhkan kuliner seafood khas Labuan Bajo seperti Ikan Kerapu, Lobster, Cumi, Ikan Kua Asam. Olahan seafood itu berasal dari lapak-lapak UMKM kuliner Kampung Ujung.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan UMKM Kabupaten Manggarai Barat Maria Ney Asmon mengatakan Gastro-diplomasi Series melibatkan 12 UMKM kuliner seefood.

"Makanan yang disajikan adalah seafood khas Labuan Bajo hasil olahan 12 UMKM yang selama ini membuka lapak di pusat kuliner kampung ujung. Ini momen kita memperkenakan kekayaan kuliner lokal Labuan Bajo, ungkap Maria, Jumat (28/6) malam.

Baca juga : Gandeng Kedutaan Besar Kanada, SESA Organic Market Gelar Canadian Seafood Festival

Sementara itu, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu Ani Nigeriawati mengatakan Gastro-diplomasi Series menjadi  instrument penting dalam mengeratkan diplomasi dengan negara-negara lain melalui duta besarnya yang hadir di Labuan Bajo.

"Ini menjadi momen untuk memperkenalkan kekayaan kuliner nusantara dan Nusa Tenggara Timur adalah salah satu wilayah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Para duta besar sangat menikmati makanan khas Labuan Bajo," kata Ani.

Produk-produk perikanan Labuan Bajo, menurut Ani, berpeluang diekspor ke negara-negara lain seperti wilayah Asia dan Eropa.

Baca juga : BPK NTT Dorong Transformasi Pangan Berbasis Budaya  

Selain menikmati sajian kuliner seafood Kampung Ujung, para duta besar berkunjung ke rumah makan yang khas Flores Dapur Tara dan akan menikmati makanan khas Flores di sana.

"Setelah seafood, kita perkenalkan kekayaan pagan lain yang natural dari alam dan tentu saja organik, semuanya itu adalah produk-produk khas dari Flores. Kita ingin memperkenalkan rempah-rempah khas Flores, itu memang apa yang menjadi tujuan kita," ujar Ani.

Sebelumnya, Para Duta Besar ini tiba di Labuan Bajo pada Kamis (27/6) lalu.  Kunjungan 3 hari para Dubes itu diawali dengan menikmati sunset di  Puncak Waringin kemudian berkunjung ke sejumlah destinasi, seperti Pulau Padar, Pink Beach, dan Pulau Komodo.

Baca juga : Hari Kedua KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo Pimpin Dua Agenda Pertemuan

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Siti Nugraha Mauludiah mengatakan kunjungan puluhan duta besar itu merupakan kesempatan memperkenalkan potensi-potensi yang ada di NTT, khususnya Labuan Bajo, seperti potensi investasi, potensi perdagangan serta potensi pariwisata.

Kemenlu menargetkan kunjungan 23 Duta Besar itu dapat meningkatkan kunjungan wisata serta menarik investor untuk berinvestasi di Labuan Bajo.

Hari terakhir kunjungan 23 duta besar adalah dengan mengunjungi destinasi Parapuar, sebuah destinasi pariwisata baru yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF). 

Kemenlu ingin memperkenalkan peluang investasi disetor pariwisata di wilayah Parapuar yang sedang dikembangkan Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenrakraf) RI melalui BPOLBF.

"Kementerian Luar Negeri mendukung upaya tersebut untuk potensi investasi misalnya untuk bangun Resort dan sebagainya," ungkap Ani.

Terpisah,  Sekertaris Daerah Kabuaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo berharap kunjungan para Duta Besar ini dapat membawa dampak positif terhadap pertumbuhan kunjungan wisata dan investasi di Labuan Bajo.

"Sebenarnya, kita punya potensi utama pariwisata, di samping itu potensi lain perkebunan, perikanan namun dalam skala kecil akan tetapi ini merupakan rangkaian mata rantai yang tidak bisa dipisahkan antara laut, darat dan wisata," kata Fransiskus.

Fransiskus menegaskan pihaknya menyambut baik kunjungan para duta besar yang difasilitasi Kemenlu ke Labuan Bajo. 

"Dengan kegiatan ini Labuan Bajo, Flores lebih dikenal lagi oleh beberapa negara luar. Kami berharap dengan informasi seperti ini mereka ingin menanamkan investasi di Manggarai Barat," pungkasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat