Regulator Kesehatan AS Izinkan Penggunaan Pil Covid-19 Pfizer
![Regulator Kesehatan AS Izinkan Penggunaan Pil Covid-19 Pfizer](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/94ea05cbfd939beb8d3b74d87019162a.jpg)
BADAN Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengesahkan pil Covid-19 Pfizer untuk orang berisiko tinggi berusia 12 tahun ke atas.
Langkah ini akan memungkinkan jutaan orang mengakses pengobatan untuk mengatasi infeksi varius korona.
"Otorisasi hari ini memperkenalkan pengobatan pertama untuk Covid-19 dalam bentuk pil yang diminum secara oral, sebuah langkah maju yang besar dalam memerangi pandemi global ini," kata ilmuwan FDA Patrizia Cavazzoni pada Rabu (22/12).
Perawatan Pfizer yang disebut Paxlovid tersebut adalah kombinasi dari dua pil yang diminum selama lima hari yang ditunjukkan dalam uji klinis terhadap 2.200 orang agar aman dan mengurangi risiko rawat inap dan kematian di antara orang-orang yang berisiko hingga 88%.
FDA tidak mengumpulkan panel ahli independen yang biasa untuk meninjau data mendalam seputar pil Pfizer sebelum otorisasi.
Namun penggunaan pil Covid-19 buatan Pfizer sebelumnya telah disahkan di Uni Eropa.
Antisipasi varian Omicron
Otorisasi penggunaan pil Covid-19 Paxlovid datang saat kasus Covid-19 melonjak di seluruh AS terlebih munculnya varian Omicron yang penularannya cepat hingga saat ini.
Varian Omicron yang sangat bermutasi mampu menembus kekebalan dari orang pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Otoritas kesehatan AS mendesak masyarakat untuk dikuatkan dengan vaksin mRNA untuk mendorong tingkat perlindungan yang lebih tinggi.
Tidak seperti vaksin, pil Covid-19 tidak menargetkan protein lonjakan virus korona yang terus berkembang, yang digunakannya untuk menyerang sel.
Secara teori seharusnya lebih banyak bukti varian, dan Pfizer mengatakan studi pendahuluan telah mendukung hipotesis itu.
Otorisasi masih menunggu pil Covid-19 lainnya, yang dikembangkan oleh Merck.
Pil Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck juga diminum selama lima hari dan telah terbukti mengurangi hasil yang sama hingga 30% di antara orang-orang yang berisiko tinggi.
Pakar independen memilih mendukung pengobatan itu dengan selisih yang tipis.Namun masih muncul keprihatinan seputar keamanannya, seperti potensi bahaya pada janin dan kemungkinan kerusakan DNA.
Kedua perawatan ini bekerja dengan cara yang berbeda di dalam tubuh, dan pil Pfizer tidak dianggap membawa tingkat kekhawatiran yang sama.
Perawatan Merck telah mendapat lampu hijau dari Inggris dan Denmark. (Aiw/France24/OL-09)
Terkini Lainnya
Harga Obat Mahal, 90% Bahan Baku Obat Masih Impor
Gobel: Menteri tidak Bisa Jabarkan Visi Industri Presiden
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
6 Cara Mengatasi Flu dengan Bawang Putih
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Pfizer Pangkas Prospek Pendapatan 2023 karena Laba Turun
Perangi Kanker, Pfizer Beli Perusahaan Biotek Seagen Rp661 Triliun
Vaksin Covid-19 Produksi Indonesia Dipakai Jika Pfizer Habis
Pemerintah Datangkan 5 Juta Vaksin Pfizer untuk Atasi Kekosongan Stok
Obat Oral Covid-19 Pfizer untuk Penggunaan Darurat Telah Dapat Izin BPOM
Kantor Staf Presiden Pastikan Vaksin Booster Aman
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap