PM Israel Kunjungi Prancis Bahas Sengketa Gas dengan Libanon
![PM Israel Kunjungi Prancis Bahas Sengketa Gas dengan Libanon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/ae92c16eba600872f9199c8eca287f2b.jpg)
PERDANA Menteri Israel Yair Lapid berangkat dalam perjalanan luar negeri pertamanya, Selasa (5/7), ke Prancis. Ia akan meminta dukungan pada perselisihan gas dengan Libanon. Beberapa hari lalu Israel menembak jatuh tiga pesawat tak berawak Hizbullah.
Lapid mengambil alih jabatan perdana menteri pada Jumat setelah runtuhnya pemerintah koalisi Israel. Ini akan membuat negara itu kembali ke tempat pemungutan suara pada November untuk pemilihan kelima dalam waktu kurang dari empat tahun.
Pemimpin baru itu dihadapkan dengan ujian pertama sehari kemudian, ketika gerakan Hizbullah Libanon meluncurkan tiga drone menuju ladang gas lepas pantai di Mediterania timur. Berbicara sebelum keberangkatannya dari Tel Aviv, Lapid mengatakan dia akan mengangkat masalah ini dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Kami juga akan membahas tentu saja apa yang terjadi baru-baru ini di lepas pantai Libanon," kata Lapid. "Terjadi serangan berulang kali terhadap rig gas Israel. Israel tidak akan menerima serangan semacam ini terhadap kedaulatannya."
Libanon menolak klaim Israel bahwa ladang gas Karish terletak di dalam wilayah perairannya. Israel dan Libanon melanjutkan negosiasi di perbatasan maritim mereka pada 2020, meskipun situs Karish berada di luar wilayah yang disengketakan dan ditandai sebagai Israel di peta PBB sebelumnya.
Pembicaraan yang didukung AS telah terhenti oleh permintaan Beirut bahwa peta PBB harus dimodifikasi. Pendukung Hizbullah, Iran, juga akan menjadi agenda pada pembicaraan bilateral di Paris, karena Israel berdiri teguh menentang upaya internasional untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Teheran. "Penting agar posisi kami yang menentang kesepakatan ini didengar," kata Lapid, Selasa.
Para pejabat Israel khawatir bahwa memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya dapat memungkinkan Teheran untuk meningkatkan pendanaan kepada Hizbullah serta kelompok militan Palestina Hamas.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan masalah gas Lebanon akan menjadi agenda utama selama pembicaraan di Istana Elysee di Paris. "Kami akan meminta Prancis untuk campur tangan untuk mengamankan negosiasi yang ingin kami pimpin sampai akhir masalah gas itu," kata pejabat itu kepada wartawan yang bepergian dengan perdana menteri. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Kabinet Perang Israel Pecah, Pemerintahan Netanyahu Hilang Kendali
Pemimpin Oposisi Israel Dukung Upaya Cari Solusi dengan Palestina
PM Israel Lindungi Pembunuh Wartawan Aljazeera Abu Akleh
Iran Tanggapi Tuduhan Israel tentang Rencana Pembunuhan di Turki
Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir
Israel Desak Turki Tutup Organisasi Hamas
Cucurella Nilai Mbappe Bisa Tentukan Hasil Pertandingan
Dani Olmo Punya Tugas Penting saat Spanyol Hadapi Prancis
Euro 2024: Marc Cucurella Waspadai Pergerakan Tanpa Bola dari Kylian Mbappe
Warisan Bersejarah, Pistol Bunuh Diri Napoleon Dilelang 1,7 Juta Euro di Prancis
National Rally Menghadapi Kekecewaan di Paris
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap