visitaaponce.com

Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir

Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir
Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Menlu Israel Yair Lapid setelah konferensi pers bersama di Kemenlu Israel, Jerusalem, 27 Maret 2022.(AFP/Jacquelyn Martin. )

AMERIKA Serikat dan Israel berkomitmen untuk memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan itu pada Minggu (27/3) ketika sekutu itu mengakui perbedaan atas negosiasi dengan Teheran.

Blinken membuat komentar itu di Jerusalem bersama rekannya dari Israel. Yair Lapid mengatakan kepada wartawan bahwa Israel memiliki perbedaan dengan Washington tentang kemungkinan kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dengan Teheran.

Blinken mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden percaya bahwa kembali ke implementasi penuh dari kesepakatan itu merupakan, "Cara terbaik mengembalikan program Iran ke dalam kotaknya tetapi telah lolos sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian." Ini terjadi di bawah membentuk presiden Donald Trump pada 2018.

Baca juga: Warga Gaza Palestina Abaikan Studi dan Gelar demi Upah Israel

Pemerintah Israel dengan tegas menentang ketentuan kesepakatan 2015. Negara itu mengatakan bahwa mengaktifkan kembali kesepakatan awal tidak cukup untuk mengekang ancaman Iran.

Namun, Blinken berkata, "Ketika datang ke elemen yang paling penting, (Israel dan AS) saling berhadapan. Kami berdua berkomitmen, keduanya bertekad bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir."

Lapid mengatakan bahwa di tengah perbedaannya dengan Washington, Israel tetap dalam dialog terbuka dan jujur dengan sekutu terdekatnya mengenai masalah nuklir Iran.

"Israel akan melakukan apa pun yang kami yakini diperlukan untuk menghentikan program nuklir Iran. Apa pun. Dari sudut pandang kami, ancaman Iran tidak teoretis. Iran ingin menghancurkan Israel. Mereka tidak akan berhasil. Kami tidak akan membiarkan mereka," kata Lapid.

Baca juga: Amerika Serikat Kritik Iran Hadir di Pameran Pertahanan Qatar

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada akhir pekan bahwa kesepakatan dengan Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Kolektif Bersama, kemungkinan akan diperbarui dalam hitungan hari.

Iran terlibat selama berbulan-bulan dalam pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung. Amerika Serikat mengambil bagian secara tidak langsung dalam negosiasi. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat