Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir
![Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/ec5b275513e09dd304459304df16043d.jpg)
AMERIKA Serikat dan Israel berkomitmen untuk memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan itu pada Minggu (27/3) ketika sekutu itu mengakui perbedaan atas negosiasi dengan Teheran.
Blinken membuat komentar itu di Jerusalem bersama rekannya dari Israel. Yair Lapid mengatakan kepada wartawan bahwa Israel memiliki perbedaan dengan Washington tentang kemungkinan kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dengan Teheran.
Blinken mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden percaya bahwa kembali ke implementasi penuh dari kesepakatan itu merupakan, "Cara terbaik mengembalikan program Iran ke dalam kotaknya tetapi telah lolos sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian." Ini terjadi di bawah membentuk presiden Donald Trump pada 2018.
Baca juga: Warga Gaza Palestina Abaikan Studi dan Gelar demi Upah Israel
Pemerintah Israel dengan tegas menentang ketentuan kesepakatan 2015. Negara itu mengatakan bahwa mengaktifkan kembali kesepakatan awal tidak cukup untuk mengekang ancaman Iran.
Namun, Blinken berkata, "Ketika datang ke elemen yang paling penting, (Israel dan AS) saling berhadapan. Kami berdua berkomitmen, keduanya bertekad bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir."
Lapid mengatakan bahwa di tengah perbedaannya dengan Washington, Israel tetap dalam dialog terbuka dan jujur dengan sekutu terdekatnya mengenai masalah nuklir Iran.
"Israel akan melakukan apa pun yang kami yakini diperlukan untuk menghentikan program nuklir Iran. Apa pun. Dari sudut pandang kami, ancaman Iran tidak teoretis. Iran ingin menghancurkan Israel. Mereka tidak akan berhasil. Kami tidak akan membiarkan mereka," kata Lapid.
Baca juga: Amerika Serikat Kritik Iran Hadir di Pameran Pertahanan Qatar
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada akhir pekan bahwa kesepakatan dengan Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Kolektif Bersama, kemungkinan akan diperbarui dalam hitungan hari.
Iran terlibat selama berbulan-bulan dalam pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung. Amerika Serikat mengambil bagian secara tidak langsung dalam negosiasi. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
Menlu AS Antony Blinken: Beberapa Amandemen dari Hamas Tidak Dapat Dilaksanakan
Israel Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Ada Rencana Gencatan Senjata PBB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah
Amerika Serikat Pertimbangkan Sanksi Terhadap ICC atas Kasus Israel
AS akan Gunakan Aset Rusia yang Disita untuk Rekonstruksi Ukraina
Indonesia Dorong Perbaikan di Afghanistan
Menlu Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III Bahas Ekonomi Afghanistan
Gaza Memburuk, Menlu Retno Tegaskan Prioritas Indonesia Dukung Palestina
Indonesia akan Bangun Kerja Sama Lebih Erat dengna Turki
Menlu Retno Marsudi: Jalinan Kemitraan Indonesia-Belanda sangat Baik
Menko Airlangga Bahas Isu Strategis dengan Menlu Singapura
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap