visitaaponce.com

Jika Jabat PM Israel, Netanyahu Janji Wujudkan Hubungan dengan Saudi

Jika Jabat PM Israel, Netanyahu Janji Wujudkan Hubungan dengan Saudi
Benjamin Netanyahu.(AFP/Emil Salman.)

MANTAN Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memuji peran Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dalam merundingkan perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab. Netanyahu menjanjikan perdamaian dengan Arab Saudi jika ia kembali menjabat.

Netanyahu, yang digulingkan sebagai perdana menteri tahun lalu, berusaha untuk bangkit kembali. Ia menggembar-gemborkan perannya dalam menghangatkan hubungan dengan dunia Arab menjelang putaran pemilihan baru pada November. Berbicara pada konferensi pers pada Senin (11/7), Netanyahu memuji perjalanan regional yang akan datang oleh Presiden AS Joe Biden. 

Itu akan membuat Biden melakukan perjalanan dengan penerbangan langsung antara Israel dan Arab Saudi. Ini dianggap Netanyahu sebagai bukti pencapaiannya di Timur Tengah.

"Ini kunjungan penting karena dari sini presiden akan terbang ke Arab Saudi," katanya sebagaimana dilansir Middle East Eye. "Penerbangan langsung tersebut merupakan ekspresi dari perubahan besar yang kami bawa ke Timur Tengah. Kebijakan kami benar-benar menciptakan Timur Tengah baru."

Baca juga: Israel Dapat Masuk Daftar Hitam PBB atas Pembunuhan Anak Palestina

Selama masa jabatannya, Netanyahu menandatangani Perjanjian Abraham--yang diawasi oleh Presiden AS Donald Trump-- yang menormalkan hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan. "Saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Putra Mahkota Mohammed Bin Salman atas kontribusinya pada empat perjanjian damai yang telah kami buat," kata Netanyahu kepada pers.

"Saya bermaksud untuk menandatangani perjanjian damai yang komprehensif dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lain. Perjanjian perdamaian kami berikutnya akan membawa kita lebih dekat untuk mengakhiri konflik Arab-Israel."

Meskipun Arab Saudi tidak secara resmi mengakui Israel, hubungan antara kedua negara telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir dan diplomasi sering dilakukan secara rahasia. Pada November 2020, tiga bulan setelah penandatanganan Perjanjian Abraham, Netanyahu dilaporkan diam-diam terbang ke Arab Saudi untuk bertemu MBS dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat