visitaaponce.com

Iran Terus Kembangkan Nuklir untuk Tekan AS

Iran Terus Kembangkan Nuklir untuk Tekan AS
Juru Bicara Badan Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi (kiri) pernah bertemu Kepala IAEA Rafael Grossi di Teheran, Iran.( Atomic Energy Organization of Iran / AFP)

IRAN melanjutkan proses pengembangan nuklir dengan tahapan pemasukan gas ke dalam rangkaian sentrifugal. Langkah ini untuk menekan Amerika Serikat (AS) dalam perundingan untuk kembali ke kesepakatan nuklir negara itu 2015.

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi mengatakan fase memasukkan gas ke dalam ratusan" mesin IR-1 generasi pertama dan IR-6 canggih telah dimulai.

Dia mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diberitahu tentang langkah tersebut, yang menurut Kamalvandi sejalan dengan undang-undang parlemen Desember 2020.

"Regulasi tersebut menuntut peningkatan pengayaan uranium menggunakan mesin canggih sampai saat sanksi sepihak AS dicabut," katanya.

Ini terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Teheran sedang meninjau teks akhir yang diusulkan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Uni Eropa menyimpulkan negosiasi yang dimulai di ibukota Austria pada April 2021.

“Kami telah mengumumkan kesiapan kami sehingga dalam waktu tertentu delegasi Iran, 4+1 dan AS secara tidak langsung dapat menindaklanjuti pembicaraan mereka di Wina untuk mengejar hasil,” kata Amirabdollahian mengacu pada pihak kesepakatan nuklir China, Rusia, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Negosiasi di Wina untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) ditunda karena terganjal beberapa poin yang gagal disepakati semua pihak. Perkembangan terakhir belum dapat diketahui sikap AS atas usulan terbaru Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan JCPOA yang dipulihkan tetap merupakan hasil terbaik untuk nonproliferasi global. AS secara sepihak meninggalkan kesepakatan pada 2018 di bawah mantan Presiden Donald Trump dan menjatuhkan sanksi keras ke Iran. (Aljazeera/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat