visitaaponce.com

Wabah Cacar Monyet di Dunia Capai 50.000 Kasus

Wabah Cacar Monyet di Dunia Capai 50.000 Kasus
Lesi yang disebabkan virus cacar monyet(AFP/ERNESTO BENAVIDES)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telat mencatat angka kasus cacar monyet di dunia mencapai 50 ribu orang. Catatan tersebut hingga hari Rabu (31/8). WHO mencantumkan adanya 50.496 kasus dengan 16 kematian akibat virus tersebut hingga dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada bulan Juli.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penurunan infeksi baru membuktikan wabah itu dapat dihentikan.

"Di Amerika, yang menyumbang lebih dari setengah kasus yang dilaporkan, beberapa wilayahnya terus mengalami peningkatan jumlah infeksi. Namun, sangat menggembirakan juga melihat tren penurunan yang terus berlanjut di Kanada," kata Tedros.

"Beberapa negara Eropa, termasuk Jerman dan Belanda, juga melihat perlambatan wabah yang jelas, menunjukkan efektivitas intervensi kesehatan masyarakat dan keterlibatan masyarakat untuk melacak infeksi dan mencegah penularan," ucapnya.

"Tanda-tanda ini mengonfirmasi apa yang telah kami katakan secara konsisten sejak awal, dengan tindakan yang tepat, wabah ini dapat dihentikan," tuturnya.

Baca juga: Dinas Kesehatan Bali Antisipasi Munculnya Kasus Cacar Monyet

Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan sejak awal Mei di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, di luar negara-negara Afrika yang telah lama menjadi endemik.

WHO mengungkapkan alarm tertinggi pada 24 Juli, mengklasifikasikannya sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional di samping covid-19.

“Menghilangkan cacar monyet membutuhkan tiga hal yakni kemauan, komitmen politik dan implementasi langkah-langkah kesehatan masyarakat di komunitas yang paling membutuhkannya,” tukasnya.

"Kita tidak harus hidup dengan cacar monyet".

Kasus di 101 Wilayah

Kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 101 wilayah, meskipun hanya 52 wilayah yang melaporkan kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Sebanyak 27 di antaranya melaporkan jumlah di angka tunggal.

Negara-negara yang telah melaporkan lebih dari seribu kasus ke WHO secara total adalah Amerika Serikat (17.994), Spanyol (6.543), Brasil (4.693), Prancis (3.547), Jerman (3.467), Inggris (3.413), Peru (1.463), Kanada (1.228) dan Belanda (1.160).

Jumlah infeksi baru AS tampaknya baru-baru ini sedikit melambat, menurut data dari otoritas kesehatan.

Sementara itu, Pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa melihat tanda-tanda wabah akan melambat. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri otot dan lesi kulit seperti bisul besar.

Nigeria telah melaporkan 4 kematian ke WHO, Ghana tiga, Spanyol dan Republik Afrika Tengah masing-masing dua. Sementara Brasil, Belgia, Ekuador, India dan Kuba masing-masing melaporkan satu kematian.

Rosamund Lewis, pimpinan teknis WHO untuk monkeypox, mengatakan kontak fisik dalam bentuk apapun dengan seseorang yang memiliki virus akan membuat mereka berisiko tertular juga.

"Sebagian besar saat ini masih di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, apakah mereka gay, biseksual atau memiliki kontak dengan laki-laki lain yang menderita cacar monyet," ucap Lewis.

Lewis menekankan sejauh ini belum ada laporan penularan cacar monyet melalui transfusi darah.

"Pasti ada laporan deteksi DNA virus monkeypox dalam air mani. Satu penelitian memang menggambarkan virus itu dapat diisolasi dari spesimen itu," tukasnya sembari menekankan penelitian ini masih terus berlangsung.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat