visitaaponce.com

Gantikan Boris Jonson, Truss Pilih Kebijakan Efektif Meski Tidak Populer

Gantikan Boris Jonson, Truss Pilih Kebijakan Efektif Meski Tidak Populer
PM Inggris Liz Truss(AFP)

Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss berjanji akan menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggalkan koleganya, Boris Johnson. Perempuan ketiga yang menduduki jabatan tersebut dalam sejarah Negeri Ratu Elizabeth ini mengaku dapat mengatasi badai ekonomi.

"Kita semua mampu melewati badai masalah ekonomi yang melanda saat ini," kata perempuan berusia 47 tahun ini saat menyampaikan sambutan di Downing Street pada Selasa (6/9), malam.

Truss mengaku akan mengambil kebijakan yang efektif untuk mengatasi persoalan ekonomi meskipun tidak populer. Misalnya pemangkasan pajak untuk menumbuhkan perekonomian, meningkatkan keamanan energi Inggris di tengah lonjakan harga, dan memperbaiki Layanan Kesehatan Nasional (NHS).

Selain itu, ia juga berjanji akan melindungi kebebasan dan demokrasi di tengah invasi Rusia di Ukraina. "Saya akan menangani krisis energi yang terjadi akibat perang (Presiden Rusia, Vladimir) Putin. Saya akan mengambil tindakan pekan ini untuk mengamankan pasokan energi kita," tegas Truss.

Ia meyakini Inggris dapat lebih maju jika mampu keluar dari tekanan ekonomi. Kesejahteraan rakyatnya juga dapat meningkat dengan penguatan NHS.

"Dengan menangani masalah perekonomian, energi dan NHS, kita akan membawa negara ini menuju kesuksesan jangka panjang," sambungnya.

Dengan penuh optimisme, Truss mengatakan Inggris memiliki banyak pengalaman dan kemampuan untuk dapat melewati seluruh tantangan saat ini. "Kita tidak boleh gentar dengan tantangan-tantangan yang ada. Walau badai saat ini begitu kuat, saya tahu bahwa masyarakat Inggris lebih kuat lagi," kata Truss.

Truss mengatasi para pendahulu Inggris sudah mengajarkan cara untuk mengatasi dinamika kehidupan bernegara. Itu cukup untuknya dan rakyat Inggris menatap masa depan yang lebih cerah.

"Negara kita dibangun oleh orang-orang yang dapat menyelesaikan masalah. Kita memiliki banyak talenta, energi dan tekad, dan saya yakin kita semua dapat melewati badai ini," pungkasnya.

Masalah paling urgen yang harus ditangani Truss yakni lonjakan harga energi, yang dapat memicu penutupan banyak tempat usaha serta memaksa jutaan warga Inggris untuk memilih makanan atau bahan bakar untuk penghangat ruangan di saat musim dingin.

Sejumlah pakar memperingatkan bahwa kematian terkait cuaca dingin tahun ini mungkin akan meningkat di Inggris, kecuali jika ada langkah-langkah cepat yang dilakukan pemerintah.

Truss resmi menjadi PM Inggris usai pidato pendahulunya, Boris Johnson, dan setelah dirinya bertemu langsung Ratu Elizabeth II di Skotlandia pada Selasa malam.

Pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Truss menjadi PM Inggris usai bersaing ketat dengan sejumlah rivalnya sejak Juli lalu. Dalam persaingan terakhir, ia berhasil menyingkirkan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak. (CNN/OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat