Albanese akan Bahas Perdagangan Tiongkok-Australia dengan Xi di Bali
![Albanese akan Bahas Perdagangan Tiongkok-Australia dengan Xi di Bali](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/586b9b1f7f09d4914e18970a67b43450.jpg)
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan dia bermaksud meminta Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk membatalkan pembatasan perdagangan miliaran dolar ekspor Australia-Tiongkok di sela KTT G20 di Bali.
Albanese mengatakan dia akan meminta Xi untuk mencabut tarif kontraproduktif dan langkah-langkah perdagangan lainnya.
“Mereka bertindak bukan untuk kepentingan Australia, industri anggur, industri daging, dan industri lain di mana sanksi telah dijatuhkan. Tapi itu juga bukan untuk kepentingan Tiongkok,” kata Albanese.
Baca juga: G20 Diharapkan Hasilkan Kesepakatan Konkret atasi Krisis Pangan
Ia mengatakan pertemuan dengan Xi masih berpotensi mengubah keadaan kedua negara. Bahkan, dia berharap perdagangan kedua negara dapat meningkat, setelah bertahun-tahun hubungan bermasalah antara kedua pihak.
“Dengan sentralisasi kekuasaan Xi, diplomasi yang memiliki potensi keberhasilan terbesar adalah permintaan langsung dari para pemimpin asing kepada Xi,” kata Direktur Institut Hubungan Australia-Tiongkok di University of Technology Sydney, James Laurenceson.
Ia mengatakan sanksi perdagangan dan orang-orang Australia yang ditahan akan berada di urutan teratas daftar permintaan Albanese kepada Xi.
"Saya berharap dia akan menyatukan mereka dengan pesan bahwa kebijakan Australia tentang Taiwan tetap sama dan kami juga tidak mendukung penahanan ekonomi Tiongkok.”
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, awal pekan ini, mengatakan kepada mitranya dari Australia, Penny Wong, bahwa hubungan kedua negara mengalami perubahan positif.
Sementara Duta Besar Tiongkok untuk Australia mengatakan pemimpin Australia dan Tiongkok berpotensi bertemu tanpa syarat sejak keduanya bertemu pada 2019.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia. Hubungan antara negara-negara tersebut telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir di tengah serangkaian perselisihan terkait pandemi covid-19, keamanan nasional, dan masalah hak asasi manusia.
Beijing telah membatasi ekspor dengan nilai miliaran dolar dari Australia, termasuk daging sapi, kayu, gula, lobster, dan anggur, sejak 2020.
Australia sempat menyerukan penyelidikan internasional independen tentang asal-usul covid-19 yang ditolak Tiongkok. (Aljazeera/OL-1)
Terkini Lainnya
Pertemuan Menteri Keuangan G20 Berakhir tanpa Pernyataan Bersama
Jokowi bertolak ke KTT G-20 India Besok, Suarakan Kepentingan Negara Berkembang
Dukung KTT G20, Meta Indonesia Rilis Kartu Pos
Jelang Helat G20, Menteri ESDM Tinjau Kesiapan Green Energy Station Pertamina di Bali
Anies Baswedan: Rekomendasi di Tingkat Urban Diperlukan Pusat
Youth Innovation Festival untuk Bantu Selesaikan Isu-isu Mendesak Dunia
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Erick Thohir Soroti Perayaan Berlebihan Australia di Piala AFF U-16
Kalahkan Indonesia, Australia Melaju ke Final Piala AFF U-16
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia Masuk Grup C Bersama Jepang
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap