visitaaponce.com

Tradisi Natal Unik di Berbagai Belahan Dunia

Tradisi Natal Unik di Berbagai Belahan Dunia
Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara AS Jill Biden berbicara secara virtual dengan anggota dinas militer untuk mengucapkan selamat Natal.(AFP/Saul Loeb.)

NATAL merupakan salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu banyak orang. Sebagian orang menggunakan liburan Natal untuk berkumpul dengan keluarga.

Mereka dapat memasak, bermain, hingga makan malam bersama. Selain itu, terdapat beberapa tradisi Natal yang wajib dilakukan di berbagai daerah, seperti di bawah ini.

Lagu Natal

Menjelang Natal, Anda dapat mendengar lagu-lagu Natal dikumandangkan tidak hanya di gereja, tetapi juga rumah orang Kristiani. Ketika festival musim dingin Pagan diganti dengan Natal, uskup di seluruh Eropa meminta himne tertentu untuk dinyanyikan pada kebaktian Natal.

Perayaan 12 hari

Perayaan 12 hari merupakan periode dalam teologi Kristen yang menjadi pertanda rentang antara kelahiran Yesus dan kedatangan tiga orang Majus. Perayaan ini dimulai pada 25 Desember dan berakhir pada 6 Januari. Lagu 12 Days of Christmas diciptakan berdasar pada perayaan ini.

Mengucapkan selamat Natal

Kebiasaan mengucapkan selamat Natal mulai banyak dilakukan ketika Charles Dickens menerbitkan cerita berjudul A Christmas Carol pada 1843. Dalam cerita itu, ucapan Merry Christmas muncul 21 kali. Charles Dickens juga mengutip God Rest You Merry, Gentlemen dalam A Christmas Carol, tetapi mengubahnya menjadi, "God bless you, merry gentleman!"

Susu dan kue untuk Sinterklas

Dimulai di Jerman pada abad pertengahan, selama musim Yule, anak-anak akan meninggalkan makanan di malam hari dengan harapan mendapatkan hadiah dari Odin, dewa Norse, yang bepergian dengan kuda berkaki delapannya, Sleipnir. Kemudian, tradisi ini diubah oleh orang Amerika dengan mengajari anak-anak untuk menyediakan susu dan kue sebagai cara memperhatikan kondisi orang lain. Tidak hanya itu, menyediakan sus dan kue selama Natal juga menunjukkan rasa syukur atas berkat yang diterima. 

Manusia salju

Manusia salju pertama kali didokumentasikan pada 1380. Membuat manusia salju sangat populer selama Abad Pertengahan, ketika banyak yang tidak memiliki panggung untuk menunjukkan bakat seninya. Mereka pun memanfaatkan salju untuk dikreasikan.

Warna Natal

Warna merah dan hijau identik sebagai warna Natal. Hal tersebut karena warna hijau menjadi warna tanaman dan pepohonan yang melambangkan datangnya musim semi. Untuk warna merah diambil dari buah beri Evergreen Holly. Alasan lain untuk dua warna tersebut ialah warna dari sosok Sinterklas.

Pohon Natal

Pohon Natal menjadi hiasan Natal yang tidak boleh dilewatkan. Anda dapat menggunakan pohon Natal yang asli dan palsu untuk mempercantik rumah. Sebelum menjadi ikon Natal, orang-orang Pagan memajang ranting-rantingnya sebagai pengingat bahwa musim semi akan datang. 

Sementara orang Romawi menempatkannya di sekitar kuil untuk menghormati Saturnus sebagai Dewa Pertanian. Kemudian pada abad ke-16, orang-orang Kristen di Jerman membawa pohon-pohon itu ke dalam rumah mereka sebagai simbol kehidupan abadi. Berita tersebut sampai di telinga Ratu Victoria dan ia pun meminta suaminya yang berkebangsaan Jerman, Pangeran Albert, untuk memasang pohon Natal di istana.

Berikut daftar tradisi Natal yang dilakukan di negara-negara lain.

1. Bertukar kado di Amerika.
2. Pohon mangga atau pisang sebagai pohon Natal di India.
3. Rumah yang dihiasi lentera dan kertas di Tionghoa.
4. Bergandengan tangan dan menyalakan lilin di Irak.
5. Dirayakan dengan arak-arakan di Bethlehem.
6. Menyantap KFC di Jepang.
7. Menyembunyikan sapu di Norwegia.
8. Meletakkan Nacimiento di Spanyol.
9. Menyalakan lilin semalaman di Irlandia.
10. Melakukan kegiatan musim panas di Australia. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat