Rusia Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga
![Rusia: Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/8f49f00361756bf35b5bbce086722b47.jpg)
PASOKAN senjata dari Barat ke Ukraina menyeret NATO secara langsung ke dalam konflik dan dapat menyebabkan eskalasi yang "tidak dapat diprediksi". Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
"AS dan sekutunya berusaha untuk memperpanjang konflik sebanyak mungkin," kata Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dalam sebuah panggilan konferensi pada hari Selasa (7/2) dengan para pejabat militer.
"Untuk melakukan hal ini, mereka telah mulai memasok senjata-senjata ofensif berat, secara terbuka mendesak Ukraina untuk merebut wilayah kami," kata Shoigu.
"Faktanya, langkah-langkah seperti itu menyeret negara-negara NATO ke dalam konflik dan dapat menyebabkan tingkat eskalasi yang tidak dapat diprediksi," tegasnya.
Singgungannya pada "wilayah kami" tampaknya merujuk pada empat wilayah di Ukraina timur dan selatan - Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson - yang diklaim telah dianeksasi oleh Rusia setelah referendum pada bulan September lalu, yang dikecam oleh Kyiv dan sekutu-sekutunya di Barat sebagai tindakan yang tidak sah.
Sebagian besar wilayah yang diklaim Rusia saat ini berada di tangan Ukraina.
Moskow telah berulang kali menuduh aliansi NATO memainkan peran langsung dalam perang dengan memasok senjata ke Kyiv.
Baca juga: Ukraina Klaim Kantongi Janji Bantuan Jet Tempur dari Barat
Ukraina mengatakan bahwa senjata-senjata tersebut sangat dibutuhkan untuk menangkal serangan Rusia dan meningkatkan daya tembaknya untuk serangan musim semi terhadap pasukan Moskow.
Para pejabat Ukraina mengatakan Moskow sedang mengumpulkan senjata dan cadangan untuk serangan baru dalam beberapa minggu mendatang.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keprihatinannya mengenai arah perang baru-baru ini.
Prospek perdamaian "terus berkurang" dan "kemungkinan eskalasi lebih lanjut dan pertumpahan darah terus meningkat", katanya dalam sebuah pidato pada hari Senin malam.
"Saya khawatir dunia tidak sedang berjalan dalam tidurnya menuju perang yang lebih luas - saya khawatir dunia melakukannya dengan mata terbuka lebar.”
Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan bantuan militer senilai lebih dari US$20 milyar ke Ukraina sejak invasi Rusia bulan Februari lalu.
AS juga akan mengirimkan roket jarak jauh kepada Kyiv sebagai bagian dari paket senjata senilai US$2 milyar yang diumumkan minggu lalu. (Aljazeera/Fer/Ol-09)
Terkini Lainnya
Rapat Bahas Anggaran Alutsista di Komisi I DPR Digelar Tertutup
Temui Raja Yordania, Prabowo Bahas Krisis Kemanusiaan di Gaza
Kekuatan Udara Elemen Vital Strategi Pertahanan Nasional
Rapat di Komisi I, Wamenhan Keceplosan Sebut Periode Selanjutnya sebagai Pemerintahan Jokowi-Gibran
2 Pendekatan untuk Penanganan Konflik Papua
Mahfud: Presiden Perintahkan Selamatkan Slot Orbit Satelit Sejak 2017
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap