visitaaponce.com

Rusia Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga

Rusia: Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.(Sergey Fadeichev / Sputnik / AFP)

PASOKAN senjata dari Barat ke Ukraina menyeret NATO secara langsung ke dalam konflik dan dapat menyebabkan eskalasi yang "tidak dapat diprediksi". Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

"AS dan sekutunya berusaha untuk memperpanjang konflik sebanyak mungkin," kata Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dalam sebuah panggilan konferensi pada hari Selasa (7/2) dengan para pejabat militer.

"Untuk melakukan hal ini, mereka telah mulai memasok senjata-senjata ofensif berat, secara terbuka mendesak Ukraina untuk merebut wilayah kami," kata Shoigu.

"Faktanya, langkah-langkah seperti itu menyeret negara-negara NATO ke dalam konflik dan dapat menyebabkan tingkat eskalasi yang tidak dapat diprediksi," tegasnya. 

Singgungannya pada "wilayah kami" tampaknya merujuk pada empat wilayah di Ukraina timur dan selatan - Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson - yang diklaim telah dianeksasi oleh Rusia setelah referendum pada bulan September lalu, yang dikecam oleh Kyiv dan sekutu-sekutunya di Barat sebagai tindakan yang tidak sah.

Sebagian besar wilayah yang diklaim Rusia saat ini berada di tangan Ukraina.

Moskow telah berulang kali menuduh aliansi NATO memainkan peran langsung dalam perang dengan memasok senjata ke Kyiv.

Baca juga: Ukraina Klaim Kantongi Janji Bantuan Jet Tempur dari Barat

Ukraina mengatakan bahwa senjata-senjata tersebut sangat dibutuhkan untuk menangkal serangan Rusia dan meningkatkan daya tembaknya untuk serangan musim semi terhadap pasukan Moskow.

Para pejabat Ukraina mengatakan Moskow sedang mengumpulkan senjata dan cadangan untuk serangan baru dalam beberapa minggu mendatang.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keprihatinannya mengenai arah perang baru-baru ini.

Prospek perdamaian "terus berkurang" dan "kemungkinan eskalasi lebih lanjut dan pertumpahan darah terus meningkat", katanya dalam sebuah pidato pada hari Senin malam.

"Saya khawatir dunia tidak sedang berjalan dalam tidurnya menuju perang yang lebih luas - saya khawatir dunia melakukannya dengan mata terbuka lebar.”

Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan bantuan militer senilai lebih dari US$20 milyar ke Ukraina sejak invasi Rusia bulan Februari lalu.

AS juga akan mengirimkan roket jarak jauh kepada Kyiv sebagai bagian dari paket senjata senilai US$2 milyar yang diumumkan minggu lalu. (Aljazeera/Fer/Ol-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat