visitaaponce.com

Pertunjukan Monolog Regina Art Pukau Masyarakat Meksiko

Pertunjukan Monolog Regina Art Pukau Masyarakat Meksiko
Pertunjukan monolog Regina Art di Meksiko City(Dok. Regina Art)

REGINA Art menampilkan pementasan teater monolog dengan judul Cotton Candy di  Re-Crea Teatro Mexico City, Meksiko, Sabtu (25/2). Penampilan itu sukses serta meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton. 

Pertunjukan monolog itu mengkisahkan tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi trauma yang panjang dan stigma yang diterima dari masyarakat. Joane Win dengan sangat apik dapat mengeksplorasi emosi dan menghidupkan karakter Lisa, sehingga penonton bisa menerima pesan yang ingin disampaikan.

"Ini adalah pengalaman pertama saya menonton monolog, dan ternyata sangat menarik. Cotton Candy mengangkat tema yang sensitif ya, dan berhasil dibawakan dengan baik oleh Joane Win. Saya sangat terkesan dengan pertunjukan ini." Kata Angelia Hutabarat, warga Indonesia yang bekerja di Kota Meksiko.

Sementara itu, Horge, seorang warga Kota Meksiko menyatakan, aktris yang memerankan sosok Lisa sangat mendalami peran yang dimainkan

"Saya merasa seperti dibawa masuk ke dalam jalan cerita dan ikut merasakan kesedihanya. Ditambah dengan tata cahaya yang mendukung pementasan ini" Ujar Horge.

Baca juga : Memulai Tinggalkan Gaya Hidup Sedenter Lewat Jalan Kaki

Duta Besar RI di Meksiko, Cheppy T. Wartono mendukung kegiatan Indonesia Monologue Night, hal ini disampaikan kepada Joane Win dan tim Regina Art saat jamuan makan malam bersama para staff KBRI Mexico City. 

Pertunjukan monolog dengan durasi selama 60 menit oleh Regina Art dari Jakarta yang menampilkan aktris teater Joane Win itu memberikan pemahaman dan kesadaran pada penonton tentang dampak yang dirasakan oleh korban kekerasan seksual. 

Setelah pementasan berlangsung, Joane Win menyatakan bahwa di Indonesia, dalam Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2022 tercatat jumlah kekerasan seksual mencapai 4.660 kasus/tahun. Dimungkinkan kasus kekerasan yang tidak terlaporkan jauh lebih banyak.

Karenanya, berbagai organisasi masyarakat sipil telah menyuarakan upaya penghentian kekerasan dan pelecehan seksual. Pengesahan atas Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS)  pada 12 April 2022 lalu semoga mewujudkan harapan bagi korban kekerasan seksual untuk mendapatkan perlindungan, keadilan hukum, dan hak pemulihan sebagai korban kekerasan seksual.

“Di Indonesia, sudah ada UU TPKS yang telah disahkan oleh DPR. Kami memberikan apresiasi terhadap para aktivis perempuan, masyarakat, pemerintah dan DPR yang telah mewujudkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Indonesia.” Kata Joane Win.

Regina Art, ikut mencoba mengambil peran dalam hal pencegahan kekerasan seksual melalui seni pertunjukan teater. Rencananya Cotton Candy akan kembali dipentaskan di Kota New York pada tanggal 8 Maret 2023, bertepatan dengan International Women's Day. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat