visitaaponce.com

Xi dan Lukashenko Serukan Perdamaian di Ukraina

Xi dan Lukashenko Serukan Perdamaian di Ukraina
Presiden Belarus Alexander Lukashenko (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping usai pertemuan di Beijing.(AFP/Pavel ORLOVSKY / BELTA )

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyerukan gencatan senjata dan negosiasi untuk mencapai penyelesaian politik atas konflik Ukraina dalam sebuah pertemuan di Beijing.

Kantor berita pemerintah Belarus, Belta, melaporkan kedua pemimpin mengeluarkan pernyataan bersama dengan menyatakan keprihatinan mendalam mengenai perkembangan konflik bersenjata di wilayah Eropa dan minat yang besar pada terciptanya perdamaian secepat mungkin di Ukraina.

"Belarus dan Tiongkok tertarik untuk mencegah eskalasi krisis dan siap untuk melakukan upaya-upaya untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban regional," tambahnya.

Baca juga: Terima Delegasi Ukraina, BKSAP Dukung Upaya Ukraina Wujudkan Perdamaian

Pertemuan mereka menyatukan dua pemimpin asing yang paling diandalkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendapatkan dukungan saat pasukannya berjuang guna mencapai tujuan invasi yang telah berlangsung selama setahun.

Beijing telah menjadi semakin vokal dalam menyerukan perdamaian ketika konflik Ukraina berlarut-larut dan membantah mereka akan memberikan senjata kepada Moskow setelah para pejabat AS mengatakan Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk melakukannya.

Minggu lalu, mereka mengeluarkan sebuah makalah berisi 12 poin yang menyerukan gencatan senjata komprehensif di Ukraina yang secara garis besar meringkas sikap RRT sebelumnya dan menemui keraguan di Barat.

Xi mengatakan Tiongkok sangat ingin memperkuat kepercayaan dan kerja sama dengan Belarus mengingat ketidakstabilan dan gejolak situasi internasional.

Dalam sebuah referensi yang jelas kepada AS dan sekutunya, Xi menambahkan, negara-negara yang relevan harus berhenti memolitisasi dan menggunakan ekonomi dunia sebagai alat mereka, dan mengambil langkah-langkah yang benar-benar memajukan gencatan senjata dan berhenti berperang serta menyelesaikan krisis secara damai. (Al Jazeera/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat