Belarus Siap Jadi Lokasi Senjata Nuklir untuk Antisipasi Serangan Barat
![Belarus Siap Jadi Lokasi Senjata Nuklir untuk Antisipasi Serangan Barat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/ab92d2a21ca15e839351378e4dc38f28.jpg)
PRESIDEN Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bahwa negaranya dapat menjadi tuan rumah atau pusat penempatan senjata nuklir jika menghadapi ancaman eksternal, ketika ketegangan meningkat antara sekutunya Rusia dan Barat atas Ukraina.
Lukashenko akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Jumat (18/2).
Presiden Belarus mengatakan mereka akan membahas langkah selanjutnya untuk integrasi Rusia-Belarus serta masalah pengakuan 'Republik Rakyat Donetsk' yang diproklamirkan sendiri dan 'Republik Rakyat Luhansk' di Ukraina timur.
"Jika perlu, jika langkah bodoh dan ceroboh seperti itu diambil oleh saingan dan lawan kami, kami tidak hanya akan mengerahkan senjata nuklir, tetapi juga senjata super-nuklir dan yang akan datang untuk melindungi wilayah kami," kata Lukashenko kepada media pada Kamis (17/2), di tempat pelatihan Osipovichi, tempat latihan militer gabungan dengan Rusia berlangsung.
“Tetapi jika tidak ada ancaman terhadap Belarus dari negara-negara yang tidak bersahabat, maka senjata nuklir tidak diperlukan di sini selama seratus tahun,” tambahnya, menurut kantor berita Belta yang dikelola negara.
Lukashenko mengatakan dia ingin pusat pelatihan sistem rudal Iskander dibuat di Belarus. Menurut presiden, tiga pusat pelatihan militer telah dibuat bekerja sama dengan Rusia.
Pihak Belarus juga tertarik untuk melatih pelaut di Kaliningrad atau Murmansk, dan dalam menyebarkan sistem rudal S-400 Rusia.
Bekas Soviet Belarus, yang bukan merupakan kekuatan nuklir, akhir bulan ini akan mengadakan pemungutan suara mengenai reformasi konstitusi yang dapat membuat Belarus menjadi tuan rumah senjata nuklir secara legal.
Lukashenko, yang telah berkuasa sejak 1994, menjanjikan referendum setelah protes bersejarah menentang pemilihannya kembali yang disengketakan.
Reformasi konstitusi juga akan memungkinkan Lukashenko untuk tetap menjabat hingga 2035.
Moskow dan Minsk saat ini mengadakan latihan militer bersama di Belarus, memperburuk kekhawatiran bahwa Rusia berencana untuk meningkatkan konflik di Ukraina.
Belarus mengatakan bahwa semua tentara dan peralatan militer Rusia akan pergi setelah latihan berakhir pada 20 Februari. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Terkini Lainnya
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Presiden Prancis Emmanuel Macron Ingin Eropa Dilindungi Senjata Nuklir
Putin Siap Gunakan Senjata Nuklir Jika Kedaulatan Rusia Terancam
Vladimir Putin Ancaman Perang Nuklir Bila Ada Intervensi Militer Barat di Ukraina
Indonesia Desak Pelucutan Senjata Nuklir Segera
IAEA Memperingatkan KeKhawatiran atas Rencana Nuklir Iran
Rusia dan AS Segera Bahas Pengurangan Jumlah Senjata Nuklir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap