visitaaponce.com

Rusia dan AS Segera Bahas Pengurangan Jumlah Senjata Nuklir

Rusia dan AS Segera Bahas Pengurangan Jumlah Senjata Nuklir
Sembilan negara yang memiliki senjata nuklir besar di dunia.(FOTO/Federation of America Scientists)

AMERIKA Serikat (AS) dan Rusia akan segera bertemu dan membahas perjanjian pengurangan senjata nuklir New START (Strategic Arms Reduction Treaty) . Kedua pihak kemungkinan akan bertemu di Kairo, Mesir.

"Komisi konsultatif bilateral (BCC), mekanisme pelaksanaan perjanjian pengendalian senjata terakhir yang tersisa antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia, akan bertemu dalam waktu dekat," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

Rusia menangguhkan kerja sama dengan AS karena enggan dilakukan inspeksi sesuai perintah perjanjian itu. Moskow menyalahkan sanksi oleh Washington invasi Moskow ke Ukraina.

Baca juga : AS dan Sekutunya Kecam Pengiriman Senjata Korut ke Rusia

Namun Rusia menyatakan masih berkomitmen untuk mematuhi ketentuan perjanjian itu.

“Kami telah menjelaskan kepada Rusia bahwa tindakan yang diberlakukan sebagai akibat dari perang tanpa alasan Rusia melawan Ukraina tidak mencegah inspektur Rusia melakukan inspeksi Perjanjian START Baru di Amerika Serikat. Jadi kami berharap pertemuan BCC akan memungkinkan kami untuk lanjutkan dengan inspeksi itu," kata Price.

New START, yang mulai berlaku pada tahun 2011, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan AS dan Rusia, dan pengerahan rudal dan pembom berbasis darat dan kapal selam untuk mengirimkannya.

Baca juga : Kim Kun Ok, Kapal Selam Nuklir Buatan Korea Utara

BCC, yang dimaksudkan untuk bertemu dua kali setahun, terakhir bertemu pada Oktober 2021, tak lama sebelum Rusia mulai memindahkan pasukan ke perbatasannya dengan Ukraina. Price mengatakan Washington mengharapkan sesi dialog yang konstruktif.

Tetapi AS tidak menentukan tanggal atau lokasi pertemuan itu. Seseorang yang mengetahui masalah tersebut yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan pertemuan BCC diperkirakan akan diadakan di Kairo.

“Kami realistis tentang dialog apa yang dapat dilakukan antara AS dan Rusia dan apa yang dapat dicapainya. Kami telah fokus pada pengurangan risiko dalam percakapan ini, tetapi kami sangat sengaja memastikan bahwa kemampuan kedua negara kami untuk menyampaikan pesan bolak-balik dan untuk terlibat dalam dialog tidak - tidak - berhenti berkembang," jelas Price.

Surat kabar Rusia, Kommersant melaporkan bahwa pembicaraan yang dilanjutkan dapat berlangsung di Timur Tengah. Rusia enggan berdialog dengan AS untuk membahas nuklir di tempat biasa yakni Swiss karena kurang netral.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan telah terlibat dalam pembicaraan rahasia dengan pejabat senior Rusia yang bertujuan untuk menurunkan risiko perang yang lebih luas atas situasi di Ukraina. (BBC/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat