Polisi India Bekuk Pegawai Perusahaan Obat Batuk Penyebab Kematian Anak
![Polisi India Bekuk Pegawai Perusahaan Obat Batuk Penyebab Kematian Anak``](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/e4cbe747fac695fa92d2c4396e1ca42a.jpg)
KEPOLISIAN India menahan tiga pegawai perusahaan pembuat sirup obat batuk yang terkait dengan kematian 19 anak di Uzbekistan tahun lalu, Jumat (3/3).
India mengadakan penyelidikan pada Desember 2022 setelah pihak berwenang Uzbekistan mengatakan ada anak-anak yang meninggal akibat efek samping sirup obat batuk. Obat itu diproduksi perusahaan obat Marion Biotech, yang berlokasi di Noida bagian utara Uttar Pradesh.
Sementara itu Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya segera menyatakan kegiatan produksi Marion Biotech di Noida telah dihentikan, dan izin perusahaan itu kemudian ditangguhkan.
Vaibhav Babbar, pejabat badan pengawas obat-obatan negara bagian Uttar Pradesh, mengatakan pada Anadolu bahwa pihak berwenang mengajukan laporan polisi atas perusahaan tersebut setelah sampel yang diambil saat pemeriksaan teruji di bawah standar.
“Atas hal tersebut, polisi menangkap tiga pegawai perusahaan," kata Babbar.
Polisi kemudian menambahkan bahwa ketiga tersangka ditahan karena menyebabkan bahaya serius terhadap kesehatan manusia dengan memproduksi dan menjual obat palsu.
Polisi juga mengatakan dua pegawai lainnya sedang dalam pelarian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada peringatan medis di Januari juga merekomendasikan untuk tidak menggunakan dua sirup obat batuk produksi Marion Biotech.
Kementerian Kesehatan Uzkbekistan pada Desember 2022 melaporkan sebanyak 19 anak dengan penyakit pernapasan akut meninggal setelah meminum sirup obat batuk Doc-1 Max yang diproduksi perusahaan obat tersebut.
Kemenkes Uzbekistan pun menyampaikan bahwa tablet dan sirop Doc-1 Max telah ditarik dari penjualan di seluruh negeri dan mengimbau orang tua untuk membeli obat hanya dengan resep.
Insiden tersebut serupa dengan yang terjadi di Gambia pada Oktober 2022 ketika WHO mengeluarkan peringatan terhadap empat obat terkontaminasi yang terkait dengan kasus gagal ginjal akut dan kematian 66 anak.
Obat tersebut adalah sirup obat batuk dan flu yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited di India.
Namun, parlemen India mendapat informasi dari Kementerian Kesehatan bahwa "sampel kendali mutu" obat dari unit pabrik telah diambil dan dikirim untuk pengujian dan analisis.
“Menurut laporan analis pemerintah, sampel tersebut dinyatakan sesuai standar kualitas,“ menurut parlemen India. (Ant/OL-8)
Terkini Lainnya
347 Ribu Produk Pangan dan Obat Ilegal di E-Commerce Ditemukan Badan POM
BPOM Batam Sita Ribuan Produk Tanpa Izin Edar
AS Buru Perusahaan dan Eksekutif Tiongkok karena Perdagangan Ilegal Fentanil
TNI: Motif Pelaku Pembunuhan Mencari Keuntungan dengan Meminta Tebusan
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Warga Aceh Tak Bisa Diadili di Pengadilan Umum
3 Anggota TNI Ngaku Polisi dan Berdalih Culik-Peras Pemuda Aceh karena Dagang Obat Ilegal
Bea Cukai Tangkap Aktor Bollywood yang Selundupkan Satwa Langka di Bandara Soetta
Setidaknya 120 Orang Tewas Terinjak-injak di Acara Keagamaan India
107 Orang Tewas Terinjak dalam Kegiatan Keagamaan di India
107 Orang Tewas Terinjak-injak di India
30 Rekomendasi Film Action India Paling Hits di Tahun 2000-an
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap