AS Buru Perusahaan dan Eksekutif Tiongkok karena Perdagangan Ilegal Fentanil
![AS Buru Perusahaan dan Eksekutif Tiongkok karena Perdagangan Ilegal Fentanil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/65351e2753e92355e103e194454fc72a.jpg)
AMERIKA Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi dan mengajukan dakwaan terhadap puluhan perusahaan dan individu Tiongkok yang diduga terlibat dalam perdagangan ilegal fentanil penyebab krisis overdosis opioid sintesis.
Dakwaan dan sanksi yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan AS di Florida dan Departemen Keuangan federal pada hari Selasa ini dikecam keras oleh Tiongkok.
Para pejabat AS menggambarkan tindakan mereka, yang mencakup dakwaan terhadap perusahaan-perusahaan dan eksekutif Tiongkok yang dituduh mengiklankan, memproduksi, dan mendistribusikan bahan kimia prekursor untuk opioid sintetis seperti fentanil, sebagai upaya terbaru dalam perjuangan mereka melawan krisis overdosis paling mematikan dalam sejarah AS.
"Kami di sini hari ini untuk menyampaikan pesan atas nama pemerintah Amerika Serikat. Kami tahu siapa yang bertanggung jawab meracuni rakyat Amerika dengan fentanil," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland kepada para wartawan.
"Kami tahu bahwa rantai pasokan fentanil global ini, yang berakhir dengan kematian warga Amerika, sering kali dimulai dari perusahaan-perusahaan kimia di Tiongkok,” sebutnya.
Jaksa menuduh beberapa perusahaan manufaktur bahan kimia Tiongkok menggunakan label palsu dan mekanisme lain ketika mengirimkan zat-zat ilegal tersebut ke AS untuk menghindari deteksi.
"Pengiriman lainnya ditujukan kepada kartel narkoba Sinaloa yang kuat di Meksiko," kata para jaksa.
Tas seorang pelajar di sekolah menengah Amerika Serikat kini tidak hanya membawa buku, tapi juga obat pembalikan overdosis opioid. Hal itu akibat semakin banyak pelajar sekolah menengah di seluruh Amerika Serikat overdosis karena opioid sintetik fentanil. (Sumber: AFP/ OLIVIER DOULIERY)
Juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Washington, DC, Liu Pengyu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok mengambil sikap tegas dalam melawan narkotika dan menuduh AS "mengkambinghitamkan" Tiongkok dan merongrong kerja sama anti-narkotika antara Tiongkok dan AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa ia telah menjelaskan kebutuhan Washington akan kerja sama yang lebih besar untuk membendung aliran fentanil. Kedua belah pihak telah sepakat untuk menjajaki pembentukan kelompok kerja mengenai masalah tersebut.
Pengumuman mengenai sanksi dan dakwaan pada hari Selasa terjadi sehari sebelum Jaksa Agung Garland dan pejabat senior lainnya melakukan perjalanan ke Meksiko, di mana perdagangan fentanil diperkirakan akan menjadi topik utama diskusi.
Diketahui Fentanil adalah tantangan terbaru dalam perjuangan AS selama beberapa dekade melawan krisis opioid.
Lebih dari 100.000 orang meninggal akibat kematian akibat overdosis obat di AS pada tahun 2022. Menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), termasuk sekitar 82.998 kematian akibat overdosis obat yang melibatkan opioid. (Aljazeera/Z-4)
Terkini Lainnya
Biden Apresiasi Meksiko atas Penangkapan Pengedar Fentanil El Nini
Tiongkok Desak AS Cabut Sanksi
347 Ribu Produk Pangan dan Obat Ilegal di E-Commerce Ditemukan Badan POM
BPOM Batam Sita Ribuan Produk Tanpa Izin Edar
TNI: Motif Pelaku Pembunuhan Mencari Keuntungan dengan Meminta Tebusan
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Warga Aceh Tak Bisa Diadili di Pengadilan Umum
3 Anggota TNI Ngaku Polisi dan Berdalih Culik-Peras Pemuda Aceh karena Dagang Obat Ilegal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap