visitaaponce.com

Bom Plakat Serdadu Tewaskan Bloger Pendukung Invasi Rusia

Bom Plakat Serdadu Tewaskan Bloger Pendukung Invasi Rusia
Kafe Street Food Bar tempat ditemukan bloger Rusia (AFP )

BLOGER militer terkenal Rusia Vladlen Tatarsky tewas dalam ledakan di di kafe Street Food Bar No. 1, St Petersburg, pada Minggu (2/4), yang diduga berasal dari bom dalam plakat patung serdadu. Gubernur St Petersburg Alexander Beglov mengatakan 25 orang terluka akibat ledakan ini, 19 di antaranya dirawat di rumah sakit.

Tatarsky adalah nama pena untuk Maxim Fomin, yang telah diikuti 560ribu orang di Telegram dan salah satu bloger militer paling berpengaruh. Dia sering memberikan dukungan terhadap invasi Rusia di Ukraina dan kritik terhadap petinggi militer.

Dia juga menjadi satu dari ratusan undangan upacara Kremlin yang mewah, September lalu untuk memproklamirkan aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina. Ledakan itu terjadi di sebuah kafe yang pernah menjadi milik Yevgeny Prigozhin, pendiri Kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner.

Baca juga: Bantu Pindahkan Kekayaan Putin, Empat Bankir Disanksi Swiss

Sebelum insiden ini terjadi, media Rusia dan bloger militer mengatakan Tatarsky bertemu seorang perempuan yang memberinya kotak plakat berisi patung. Sebuah kelompok yang memfasilitasi acara tempatnya menjadi pembicara utama itu menyatakan telah menjalankan prosedur pengamanan.

"Tetapi sayangnya, upaya pengamanan terbukti tidak cukup," ungkap penyelenggaraan acara yang dihadiri Tatarsky tersebut.

Baca juga: Rusia Protes Tindakan Provokatif Pasukan AS di Suriah

Komite Investigasi Rusia mengatakan telah membuka penyelidikan untuk kasus ini. Belum ada temuan mengenai pelaku yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan semua orang di kafe tersebut telah diperiksa. Dorsa Jabbari dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow, terdapat 100 orang di dalam dan sekitar kafe untuk acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Cyber Front Z itu, tempat Tatarsky berbicara.

“Ini adalah area St. Petersburg yang terkenal dan sibuk yang dikenal sebagai University Embankment, di jantung kota. Pada Minggu sore pukul 5 sore adalah saat acara dimulai. Pasti ada banyak orang di kafe ini dan juga di sekitarnya,” kata Jabbari.

Mash, sebuah saluran Telegram dengan tautan khusus penegak hukum Rusia, memposting video menunjukkan Tatarsky, dengan mikrofon di tangan dan disodori plakat patung seorang prajurit berhelm.

Dikatakan ledakan itu terjadi beberapa menit kemudian setelah dia menerima patung tersebut. “Menurut pejabat St Petersburg, mereka sedang mencari perempuan yang memberikan hadiah tersebut. Mereka mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya, untuk menanyainya tentang dari mana awalnya hadiah ini berasal dan apa keterlibatannya, ”kata Jabbari.

Tatarsky telah mengajukan laporan rutin dari Ukraina. Dia sering mengkritik kegagalan petinggi Rusia. Setelah aneksasi Kremlin atas empat wilayah Ukraina tahun lalu, Tatarsky memposting video di mana dia bersumpah, “Itu dia. Kami akan mengalahkan semua orang, membunuh semua orang, merampok semua orang yang kami butuhkan. Itu semua akan menjadi seperti yang kita suka. Tuhan besertamu."

Kementerian Luar Negeri Rusia memberi penghormatan kepada Tatarsky, mengecam pemerintah Barat karena gagal bereaksi terhadap serangan itu. "bloger seperti Tatarsky adalah pembela kebenaran”, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.

Ia menambahkan bahwa kurangnya reaksi dari pemerintah Barat terlepas dari kepedulian mereka terhadap kesejahteraan jurnalis dan kebebasan pers. (Aljazeera/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat