Bantu Pindahkan Kekayaan Putin, Empat Bankir Disanksi Swiss
![Bantu Pindahkan Kekayaan Putin, Empat Bankir Disanksi Swiss](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/44082ed8f67524c35f69806534ae2d17.jpg)
PENGADILAN Swiss menghukum empat bankir Rusia karena membantu pemindahan jutaan euro milik pengelola kekayaan Presiden Rusia Vladimir Putin, Sergei Roldugin. Roldugin merupakan pemain cello profesional, namun sudah lama Roldugin ditugaskan menjaga kekayaan Putin yang menjadi teman dekatnya.
Pengadilan Zurich memutuskan empat bankir Rusia bersalah pada 30 Maret, karena gagal melakukan pemeriksaan atas asal simpanan dua rekening bank milik Roldugin pada 2014 dan 2016. Hukuman yang dijatuhkan tidak berupa penjara ataupun denda.
Asalkan berlaku para terpidana tidak melanggar hukum lagi selama dua tahun ke depan. Surat kabar Jerman Suddeutsche Zeitung menilai kasus Roldugin menandakan Swiss menjadi perlindungan bagi uang kotor elit Rusia.
Baca juga: Rusia Protes Tindakan Provokatif Pasukan AS di Suriah
Roldugin menyetor lebih dari €45 juta atau sekitar Rp730 miliar dalam dua rekening, disebut sebagai pemain cello Putin, bahkan sahabat Putin. “Kedekatan Roldugin dengan Putin hanyalah semacam anekdot hingga 2016,” kata Pakar Politik Rusia di Universitas Bath Stephen Hall.
Pengungkapan Panama Papers tentang penggelapan pajak besar-besaran yang direkayasa firma hukum yang berbasis di Panama, menunjukkan betapa pentingnya sosok Roldugin. Dia adalah tokoh kunci dalam operasi untuk menyembunyikan kekayaan Putin.
Baca juga: Media Tiongkok Silang Pendapat soal Kebenaran Perang Ukraina-Rusia
“Roldugin memiliki peran yang cukup khusus karena dia adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar dipercaya oleh Putin,” kata Pakar Korupsi di Universitas Nottingham Tyler Kustra.
Pada 1977, Roldugin yang berusia 26 tahun melakukan dinas militernya di Leningrad (sekarang St Petersburg). Suatu malam dia memutuskan untuk meninggalkan kamp pelatihan militer untuk berpesta. Dia menghubungi rekan kakaknya yang kebetulan adalah agen rahasia Rusia, KGB, salah satunya Vladimir Putin. Roldugin masih memanggilnya dengan sebutan, Volodya.
Putin dan Roldugin mengikuti jalur militer yang sangat berbeda tetapi itu tidak menghalangi persahabatan mereka. Roldugin memperkenalkan temannya kepada Lyudmila Shkrebneva, yang menjadi Nyonya Putin pertama pada 1983, sebelum pasang ini mengumumkan perceraian pada 2013.
Putin memilih Roldugin sebagai ayah baptis dari putri pertamanya, Maria, yang lahir pada 1985. Orang Pertama, sebuah buku berisi wawancara Putin oleh beberapa jurnalis yang diterbitkan beberapa bulan setelah ia menjadi presiden pada 2000, nama Roldugin adalah nama yang paling sering muncul.
Roldugin diizinkan membuka dan menjalankan Rumah Musik di sebuah istana abad ke-19 yang mewah di St Petersburg pada 2006. Di antara lingkaran teman tepercaya Putin, Roldugin adalah salah satu dari sedikit orang yang tampaknya tidak memanfaatkan kedekatannya dengan Putin untuk memperkaya diri.
"Saya tidak punya uang jutaan," kata Roldugin kepada The New York Times pada 2014.
Sebanyan US$2 miliar yang ditemukan Panama Papers telah mengalir melalui rekening atas namanya. Pemain cello itu bahkan merupakan pemegang saham minoritas di Bank Rossiya, yang menurut otoritas Amerika adalah bank pribadi Putin dan keluarganya, dan yang menjadi sasaran Washington dengan sanksi setelah Rusia mencaplok Krimea pada 2014.
Saham kecil Roldugin kemungkinan bernilai beberapa juta dolar di bank tersebut. Uang yang dikendalikan perusahaan yang dikelola Roldugin telah digunakan membeli kemewahan pribadi, seperti kapal pesiar dan resor ski, serta saham di bisnis strategis.
Tetapi banyak yang tidak percaya pemain cello ini telah membangun kerajaan bisnis kecil sendiri, termasuk otoritas Amerika yang menuduhnya sebagai penjaga kekayaan rahasia Putin. "Roldugin tampaknya menjadi salah satu dari sedikit orang yang digunakan Putin sebagai kedok untuk menyembunyikan kekayaannya," kata Kustra.
Sementara Hall mencatat bahwa Roldugin adalah satu-satunya sekutu dekat Putin yang bukan pengusaha atau pelaku politik. Jadi kurangnya ambisi pribadinya di luar permainan selo membuatnya semakin berharga bagi Putin.
Keputusan pengadilan Swiss ini untuk menghukum para bankir sangat signifikan, karena dia tidak akan lagi dapat menerima uang yang terkait dengan Rusia. Itu termasuk kekayaan pribadi Putin, tanpa harus diperiksa pihak bank.
“Para bankir ini, paling banter, memutuskan untuk mengabaikan sumber uang yang kemungkinan besar milik Putin dan mereka pantas membayar denda yang jauh lebih tinggi atau masuk penjara,” pungkas Hall. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Perdana Menteri India Narendra Modi ke Rusia untuk Pembicaraan dengan Vladimir Putin
Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Misil Rusia yang Menghantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Elina Svitolina Ungkap Derita Bermain Saat Negaranya Diserang Rusia
Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Putin Ingin Akhiri Konflik Ukraina Secara Menyeluruh, Bukan Gencatan Senjata
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Dampak Pelemahan Rupiah, BTN Makin Sering Lakukan Stress Test
Dorong Inklusi Keuangan, Unit Usaha Syariah Bank DKI Siap Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah DKI Jakarta
7 Jenis Bank yang Ada di Indonesia
Dorong Peran Badan Usaha Keuangan dan Perbankan dalam Ekosistem Keuangan Berkelanjutan
BNI Luncurkan Aplikasi Wondr untuk Mudahkan Layanan Keuangan bagi Masyarakat
Mengenal Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Ini Penjelasannya!
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap