Rudal Balistik Tipe Baru Korut Meluncur di Semenanjung Korea dan Jepang
![Rudal Balistik Tipe Baru Korut Meluncur di Semenanjung Korea dan Jepang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/f7425f54da3e62b9a5ce75b8d200e275.jpg)
Korea Utara telah meluncurkan sebuah rudal balistik tipe baru yang mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. Kondisi ini mendorong Tokyo untuk mengajukan protes keras setelah kekhawatiran bahwa senjata tersebut akan mendarat di atau dekat pulau Hokkaido di bagian utara Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa rudal Korea Utara diluncurkan pada sudut yang tinggi pada hari Kamis (13/4) dari sebuah lokasi di dekat ibu kota Pyongyang pada pukul 7:23 pagi (22:23 GMT pada hari Rabu).
Rudal tersebut, yang diduga merupakan rudal jarak menengah atau lebih jauh, terbang sejauh sekitar 1.000 km ke arah perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, sebelum jatuh ke laut, JCS juga menggambarkan peluncuran tersebut sebagai tindakan yang serius dan provokatif.
Baca juga: Korut Kembali Uji Drone Nuklir Bawah Air
Jepang juga mengatakan bahwa rudal tersebut mendarat di perairan tetapi tidak segera memberikan lokasi pendaratan yang lebih tepat.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis komprehensif mengenai spesifikasi detailnya," kata JCS dalam sebuah pesan teks yang dikirim ke wartawan.
Lembaga penyiaran Korea Selatan, YTN, mengutip seorang pejabat militer, mengatakan bahwa uji coba peluncuran itu bisa jadi melibatkan jenis senjata baru yang ditampilkan pada parade militer baru-baru ini dan tidak menutup kemungkinan bahwa proyektil itu adalah rudal berbahan bakar padat.
Teknologi bahan bakar padat membuat roket lebih mudah diangkut dan lebih cepat diluncurkan daripada roket berbahan bakar cair.
Baca juga: Lagi, Korea Utara Tembakan Dua Rudal
Jepang juga mengatakan, rudal itu mendarat di air tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Sebelumnya, peluncuran tersebut telah mendorong pemerintah Jepang untuk mendesak orang mencari perlindungan di pulau paling utara Hokkaido.
"Pemerintah Jepang mencabut peringatan dan pemberitahuan darurat kepada pemerintah daerah, mengatakan tidak ada kemungkinan pendaratan rudal di daerah Hokkaido," kata media Jepang.
Peluncuran tersebut, yang terbaru dalam rangkaian uji senjata Korea Utara tahun ini, terjadi beberapa hari setelah pemimpinnya, Kim Jong Un, berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dengan cara yang lebih praktis dan ofensif.
Jepang mengeluarkan perintah evakuasi serupa pada Oktober tahun lalu ketika rudal jarak menengah Korut terbang di atas Jepang dalam peluncuran yang menunjukkan potensi untuk mencapai Wilayah Pasifik Amerika Serikat (AS) di Guam.
Pada saat itu, pihak berwenang Jepang memperingatkan penduduk di wilayah timur lautnya untuk mencari perlindungan dan menghentikan kereta api, meskipun tidak ada kerusakan yang dilaporkan sebelum senjata tersebut mendarat di Pasifik.
Ancaman Korut
Tahun ini, Korut telah meluncurkan sekitar 30 rudal sebagai tanggapan atau keresahannya atas latihan militer Korea Selatan-AS yang dipandang sebagai latihan untuk invasi.
Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan latihan mereka bersifat defensif dan diatur untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korut yang semakin meningkat.
Selama pertemuan militer, Kim meninjau rencana serangan garis depan negara itu dan berbagai dokumen pertempuran. Ia menekankan perlunya meningkatkan penangkal nuklirnya dengan cara "meningkatkan kecepatan dengan cara yang lebih praktis dan ofensif", menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi Korut (KCNA).
Korut telah lama berpendapat bahwa latihan militer yang dipimpin AS di wilayah tersebut adalah bukti permusuhan Washington terhadap Pyongyang. Korut mengatakan, terpaksa mengembangkan senjata nuklir untuk menghadapi ancaman militer AS, meskipun para pejabat AS dan Korsel dengan tegas mengatakan mereka tidak berniat menyerang Korut.
(Al-jazeeraZ-9/Fer/Cah)
Terkini Lainnya
Begini Cara Unik Menikmati Kopi Susu ala Korea
Kimchi yang Tercemar Sebabkan Keracunan Makanan Massal di Korsel
Siksa Kubur Dapat Respon Positif di BIFAN 2024
Personal Color Analysis, Memilih Warna Penunjang Penampilan
Jadi Country of Focus di BIFAN 2024 Korsel, ini Keistimewaan untuk Film-Film Indonesia
Dibintangi Lee Je Hoon, Film Escape Menggambarkan Perjuangan untuk Kebebasan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat saat Pengangguran AS Naik
Kamala Harris Fokus pada Bahaya Pemerintahan Donld Trump untuk Menarik Pemilih Kulit Hitam
Presiden Joe Biden Berupaya Menghidupkan Kembali Kampanye Pemilihannya di Tengah Keraguan Demokrat
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap