visitaaponce.com

Bentrokan Maut Antaretnis di Manipur India Terjadi, Penyebabnya

Bentrokan Maut Antaretnis di Manipur India Terjadi, Penyebabnya?
Turis berkumpul di sepanjang tepi Danau Anasagar saat terjadi badai debu di Ajmer, India, pada 28 Mei 2023.(AFP/Himanshu Sharma.)

BENTROKAN mematikan terbaru dilaporkan pada Minggu (28/5) di negara bagian Manipur, India timur laut, yang terpencil. Jumlah pasti korban jiwa tidak segera jelas.

Manipur berada di ujung tanduk setelah ledakan kekerasan antaretnis pada bulan ini menewaskan sedikitnya 70 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Kepala menteri negara bagian N. Biren Singh mengatakan kepada media lokal, dalam komentar yang dikonfirmasi oleh seorang pejabat pemerintah kepada AFP, bahwa 40 tersangka militan tewas bersama dengan dua polisi dalam dua hari terakhir.

"Para teroris itu menggunakan senapan serbu M-16 dan AK-47 serta senapan sniper terhadap warga sipil. Mereka datang ke banyak desa untuk membakar rumah," kata media lokal mengutip pernyataan Singh.

Baca juga: Bersitegang Masalah Perbatasan, Tiongkok Tolak Hadiri G20 India

"Kami mulai mengambil tindakan tegas terhadap mereka dengan bantuan tentara dan pasukan keamanan lain. Kami mendapat laporan sekitar 40 teroris telah ditembak mati," kata Singh seperti dikutip.

Namun, sementara sumber militer mengonfirmasi adanya kerusuhan, dia mengatakan empat orang telah tewas dalam 24 jam terakhir. "Setidaknya tiga penjahat bersenjata--yang mencoba membakar rumah-rumah kosong dan menembaki pasukan keamanan ketika mereka mencoba menghentikannya--tewas dalam tembakan balasan," kata sumber itu kepada AFP dengan menolak disebutkan namanya.

Baca juga: 42.000 Pekerja India Dapat Bekerja di Israel Bidang Konstruksi-Perawatan

"Satu lagi penjahat bersenjata tewas di Moreh dan tiga lain, termasuk dua personel keamanan, terluka," kata sumber itu.

Negara-negara bagian yang jauh di timur laut India--terjepit di antara Bangladesh, Tiongkok, dan Myanmar--telah lama menjadi pusat ketegangan antara kelompok etnis yang berbeda. Kekerasan di Manipur pada awal Mei terjadi antara mayoritas Meitei, yang sebagian besar beragama Hindu dan tinggal di dalam dan sekitar ibu kota negara bagian Imphal, dan suku Kuki yang sebagian besar beragama Kristen di perbukitan sekitarnya.

Sebagian besar korban diyakini berasal dari komunitas Kuki. Beberapa desa dan gereja mereka dihancurkan oleh massa Meitei. Namun Meitei juga menjadi sasaran warga Kuki di beberapa tempat.

Percikan awal ialah kemarahan Kuki atas prospek Meitei yang diberi jaminan kuota pekerjaan pemerintah dan tunjangan lain dalam bentuk tindakan afirmatif. Hal ini juga memicu ketakutan lama di antara suku Kuki bahwa Meitei mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini disediakan untuk mereka dan kelompok suku lain.

Ribuan tentara dikerahkan untuk memulihkan ketertiban. Sekitar 30.000 orang meninggalkan rumah mereka demi keselamatan kamp-kamp ad-hoc yang dikelola tentara untuk para pengungsi. Internet seluler telah terputus selama berminggu-minggu. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat