visitaaponce.com

Iran Ingin Bangun Pabrik Mobil di Kenya

Iran Ingin Bangun Pabrik Mobil di Kenya
Presiden Iran Ebrahim Raisi (kiri) menghadiri konferensi pers bersama Presiden Kenya William Ruto (kanan) di State House di Nairobi.(AFP/Simon Maina.)

PARA pemimpin Iran dan Kenya berjanji untuk memperkuat hubungan saat pemerintah mereka menandatangani serangkaian perjanjian perdagangan pada Rabu (12/7) selama kunjungan perdana Presiden Iran Ebrahim Raisi ke negara Afrika Timur itu. Selain itu, Iran berencana mendirikan pabrik di kota pelabuhan Mombasa untuk memproduksi kendaraan asli Iran yang kini diberi nama dalam bahasa Kiswahili, Kifaru, yang berarti badak.

Kedua pemerintah menandatangani lima MoU (memorandum of understanding) yang berfokus pada sejumlah bidang, termasuk teknologi informasi, promosi investasi, dan perikanan. "Memorandum ini akan meningkatkan dan memperdalam hubungan bilateral kita untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan antara kedua negara kita," ujar Presiden Kenya William Ruto. Ia menggambarkan Iran sebagai mitra strategis penting bagi Kenya.

Raisi menggambarkan kunjungannya ke Kenya sebagai titik balik dalam pengembangan hubungan antara kedua negara.
Dia mengatakan pembicaraannya dengan Ruto mencerminkan tekad kedua negara untuk perluasan kerja sama ekonomi dan perdagangan, politik, dan budaya.

Baca juga: Presiden Iran akan Lakukan Tur Afrika yang Langka

Kunjungan itu dilakukan ketika republik Islam itu mencoba untuk menopang dukungan diplomatik dalam mengurangi isolasi internasionalnya. Raisi juga akan melakukan perjalanan ke Uganda dan Zimbabwe dalam tur Afrika pertama oleh seorang pemimpin Iran dalam 11 tahun. Raisi akan menuju ke Uganda pada Rabu malam waktu setempat untuk melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Uganda Yoweri Museveni dan menemui Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada Kamis.

Afrika telah muncul sebagai medan pertempuran diplomatik dalam beberapa bulan terakhir. Rusia dan Barat juga berusaha mencari dukungan atas invasi Moskow ke Ukraina yang menimbulkan dampak ekonomi di benua itu berupa lonjakan harga pangan.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Iran Akhiri Kunjungan Teluk Arab di UEA

Kekuatan Barat juga berusaha untuk memperdalam hubungan perdagangan dengan benua itu, bersama dengan India dan Tiongkok, yang telah melakukan belanja infrastruktur di Afrika.

Pandangan politik sama 

Menurut kantor berita resmi Iran IRNA, Raisi memimpin delegasi yang terdiri dari menteri luar negeri serta pebisnis senior. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani sebelumnya mengungkapkan optimisme bahwa perjalanan tiga hari itu dapat membantu meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara Afrika.

Dia juga mengatakan pada Senin bahwa Teheran dan benua Afrika memiliki pandangan politik yang sama, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Iran telah meningkatkan diplomasinya dalam beberapa bulan terakhir untuk mengurangi isolasi dan mengimbangi dampak sanksi yang melumpuhkan yang diberlakukan kembali sejak penarikan Amerika Serikat pada 2018 dari kesepakatan nuklir yang dinegosiasikan dengan susah payah.

Pada Sabtu, Raisi menyambut Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Attaf dalam upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Aljazair. Pekan lalu, Iran menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang meliputi Rusia, Tiongkok, dan India.

Pada Maret, Teheran setuju untuk memulihkan hubungan dengan saingan regional Arab Saudi di bawah kesepakatan yang dimediasi Tiongkok. Sejak saat itu Iran berusaha untuk membangun kembali hubungan dengan negara-negara lain di wilayah tersebut, termasuk Mesir dan Maroko. Pada Juni, Raisi melakukan tur Amerika Latin yang mencakup Venezuela, Nikaragua, dan Kuba sebelum melakukan perjalanan ke Indonesia. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat