visitaaponce.com

RI-Australia Perkuat Hilirisasi Industri dan kerja Sama Produksi Baterai Kendaraan Listrik

RI-Australia Perkuat Hilirisasi Industri dan kerja Sama Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Pertemuan Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha dengan Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic(Dok. kemenlu)

WAKIL Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha mendorong penguatan kerja sama Indonesia dan Australia di sektor hilirisasi dan rantai pasok industri,  produksi bersama (joint production) baterai kendaraan listrik, perubahan iklim, serta ketahanan pangan. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic.

Pahala mengatakan, kedua negara memiliki potensi dalam kerja sama produksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan memanfaatkan cadangan nikel Indonesia dan lithium yang dimiliki Australia. 

Dia mendorong implementasi kerja sama antara Kadin dengan Pemerintah Australia Barat yang ditandatangani saat Annual Leaders Meeting di Sydney pada 4 Juli 2023.

Baca juga : Indonesia-Portugal Perkuat Kerja Sama, Ekonomi Biru Jadi Investasi Prioritas 

"Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk membangun industri mineral kritis dan baterei kendaraan listrik yang bernilai tambah tinggi," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/7).

Menurut Pahala, kerja sama tersebut sejalan dengan prioritas hilirisasi industri untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok global. 

Baca juga : ASEAN Upayakan Lima Negara Setujui Traktat Bebas Senjata Nuklir

Beberapa BUMN Indonesia juga telah melakukan investasi di Australia, termasuk kerja sama antara Mind ID dengan BCI Minerals yang ditandatangani juga saat Kunjungan Presiden Joko Widodo dalam rangka Annual Leaders' Meeting awal Juli lalu.

“Saya berharap, Indonesia juga dapat menjadi hub yang menghubungkan Australia dengan negara lain, agar Indonesia dapat menjadi bagian dari supply chain industri masa depan" jelasnya.

Pertemuan ini juga membahas implementasi proyek kerja sama iklim dan ketahanan pangan antar kedua negara. Di bidang perubahan iklim, Pahala mendorong realisasi kerja sama carbon capture and storage di Arun, Aceh, sekaligus produksi dan distribusi blue hydrogen.

Lebih lanjut, Pahala juga mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk ternak dan gula. Salah satu kerja sama yang dapat dikembangkan adalah riset pengembangan bioethanol.

Pada kesempatan itu, Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic mengatakan, Australia dan Indonesia memiliki ambisi yang sama, yaitu menurunkan emisi, meningkatkan lapangan kerja, dan menjadi powerhouse dalam manufaktur baterei. 

Australia juga tengah menjajaki teknologi baterei lainnya yang lebih efisien, bukan hanya untuk kendaraan listrik namun juga untuk industri komersial jangka panjang.

Pertemuan dengan Menteri Industri dan Sains Australia ini merupakan pertemuan pertama di tingkat Menteri yang dilakukan oleh Pahala sejak menjabat. 

Sejalan dengan fokus tugas yang diberikan kepada Pahala, pertemuan banyak membahas mengenai peningkatan kerja sama ekonomi strategis kedua negara. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat