visitaaponce.com

Ukraina Minta Warganya Mengungsi setelah Rusia Klaim Kemenangan

Ukraina Minta Warganya Mengungsi setelah Rusia Klaim Kemenangan
Serangan rudal Rusia di Kota Zaporizhzhia, Ukraina, Rabu (9/8).(AFP/Ukranian Emergency Services)

UKRAINA mendesak warga sipil di dekat garis depan timur laut untuk mengungsi pada hari Kamis (10/8). Peringatan itu disampaikan ketika Rusia meningkatkan serangan untuk merebut wilayah yang telah direbut selama konflik tersebut.

Kupiansk dan daerah-daerah sekitarnya di wilayah Kharkiv, Ukraina, telah dibebaskan oleh pasukan Kyiv pada bulan September lalu. Namun Moskow telah kembali menyerang wilayah tersebut.

"Mengingat situasi keamanan yang sulit dan meningkatnya jumlah penembakan oleh pasukan teroris Rusia di komunitas Kupiansk, Anda memiliki kesempatan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata pemerintah kota, mereka menyebut 37 permukiman yang terjepit di antara kota dan garis perbatasan Rusia.

Baca juga : Rusia Klaim Hancurkan Pos Komando Ukraina

Pemerintah kota mengatakan bahwa warga dapat mengungsi ke Kharkiv, sekitar 56 mil (90 kilometer) ke arah barat, di mana mereka akan memiliki pilihan untuk pindah ke daerah yang lebih aman, dan meminta anak-anak, orang tua, dan orang sakit untuk pergi.

"Jangan abaikan keselamatan Anda dan orang-orang yang Anda cintai," demikian peringatan tersebut.

Baca juga : Warga Ukraina Dipaksa Pindah Kewarganegaraan Rusia

Peringatan itu muncul ketika kementerian pertahanan Rusia mengumumkan bahwa tentaranya telah "meningkatkan posisi mereka" di sepanjang garis depan dekat kota itu, setelah melaporkan kemajuan pada awal pekan ini.

"Selama operasi ofensif di dekat Kupiansk, tim penyerang dari kelompok tempur Barat meningkatkan posisi mereka di sepanjang tepi depan garis depan,” katanya.

"Sepertinya Rusia menghapus tempat-tempat di daerah Kupiansk," sebut Rostyslav Melnykiv, profesor di sebuah universitas lokal di Kharkiv.

"Orang-orang terancam kehilangan nyawa, bukan hanya rumah mereka," ujarnya kepada AFP.

Seorang warga di kota kecil Kivsharivka di luar Kupiansk mengatakan bahwa ia bersiap untuk mengungsi bersama anak-anaknya. Sementara suaminya menolak untuk pergi untuk merawat ibunya yang sudah tua.

"Sulit untuk meninggalkan mereka," kata Anna Koresh, 36, kepada AFP melalui telepon.

"Tapi karena semakin berbahaya, penting untuk membawa anak-anak ke tempat yang aman,” pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat