Ukraina Minta Warganya Mengungsi setelah Rusia Klaim Kemenangan
![Ukraina Minta Warganya Mengungsi setelah Rusia Klaim Kemenangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/5ee9b3daf4668dff0d9c7570ee1ba8ef.jpg)
UKRAINA mendesak warga sipil di dekat garis depan timur laut untuk mengungsi pada hari Kamis (10/8). Peringatan itu disampaikan ketika Rusia meningkatkan serangan untuk merebut wilayah yang telah direbut selama konflik tersebut.
Kupiansk dan daerah-daerah sekitarnya di wilayah Kharkiv, Ukraina, telah dibebaskan oleh pasukan Kyiv pada bulan September lalu. Namun Moskow telah kembali menyerang wilayah tersebut.
"Mengingat situasi keamanan yang sulit dan meningkatnya jumlah penembakan oleh pasukan teroris Rusia di komunitas Kupiansk, Anda memiliki kesempatan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata pemerintah kota, mereka menyebut 37 permukiman yang terjepit di antara kota dan garis perbatasan Rusia.
Baca juga : Rusia Klaim Hancurkan Pos Komando Ukraina
Pemerintah kota mengatakan bahwa warga dapat mengungsi ke Kharkiv, sekitar 56 mil (90 kilometer) ke arah barat, di mana mereka akan memiliki pilihan untuk pindah ke daerah yang lebih aman, dan meminta anak-anak, orang tua, dan orang sakit untuk pergi.
"Jangan abaikan keselamatan Anda dan orang-orang yang Anda cintai," demikian peringatan tersebut.
Baca juga : Warga Ukraina Dipaksa Pindah Kewarganegaraan Rusia
Peringatan itu muncul ketika kementerian pertahanan Rusia mengumumkan bahwa tentaranya telah "meningkatkan posisi mereka" di sepanjang garis depan dekat kota itu, setelah melaporkan kemajuan pada awal pekan ini.
"Selama operasi ofensif di dekat Kupiansk, tim penyerang dari kelompok tempur Barat meningkatkan posisi mereka di sepanjang tepi depan garis depan,” katanya.
"Sepertinya Rusia menghapus tempat-tempat di daerah Kupiansk," sebut Rostyslav Melnykiv, profesor di sebuah universitas lokal di Kharkiv.
"Orang-orang terancam kehilangan nyawa, bukan hanya rumah mereka," ujarnya kepada AFP.
Seorang warga di kota kecil Kivsharivka di luar Kupiansk mengatakan bahwa ia bersiap untuk mengungsi bersama anak-anaknya. Sementara suaminya menolak untuk pergi untuk merawat ibunya yang sudah tua.
"Sulit untuk meninggalkan mereka," kata Anna Koresh, 36, kepada AFP melalui telepon.
"Tapi karena semakin berbahaya, penting untuk membawa anak-anak ke tempat yang aman,” pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap