visitaaponce.com

Pemimpin Hizbullah Ancam Kirim Israel kembali ke Zaman Batu

Pemimpin Hizbullah Ancam Kirim Israel kembali ke Zaman Batu
Sekjen kelompok Syiah Lebanon, Hassan Nasrallah (kanan), bertemu dengan Sekjen gerakan Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah.(AFP/Kantor Media Hizbullah.)

PEMIMPIN gerakan Hizbullah yang kuat di Libanon dan didukung Iran, Senin (14/8/2023), mengatakan kelompoknya dapat mengirim Israel kembali ke zaman batu. Ancaman ini menyusul pernyataan serupa Israel saat ketegangan di perbatasan terjadi.

Selama kunjungan ke perbatasan Libanon-Israel pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengancam akan mengirim Libanon, "Kembali ke zaman batu," jika Hizbullah meningkatkan ketegangan di perbatasan. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin untuk memperingati perang pada 2006 antara Israel dan kelompok bersenjata Libanon, kepala Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan, "Anda juga akan kembali ke zaman batu jika Anda berperang dengan Libanon."

Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang wilayah perbatasan antara Israel dan Libanon yang secara teknis masih dalam keadaan perang. Libanon Selatan, dekat perbatasan Israel, ialah kubu Hizbullah dan tempat insiden dan pertempuran sporadis.

Baca juga: Mesir Undang Yordania dan Palestina Bahas Normalisasi Hubungan Saudi-Israel?

Hizbullah ialah satu-satunya faksi Libanon yang menyimpan senjatanya setelah berakhirnya perang saudara 1975-1990. Ia dianggap sebagai organisasi teroris oleh banyak pemerintah Barat.

Nasrallah mengatakan akan membutuhkan beberapa rudal presisi tinggi bagi kelompoknya untuk menghancurkan target, termasuk, "Bandara sipil dan militer, pangkalan udara, pembangkit listrik, dan pembangkit listrik nuklir."

Baca juga: Serangan Israel Sasar Pasukan Hizbullah di Suriah, Lima Terluka

Jika konflik di masa depan, "Menarik sejumlah poros perlawanan, tidak akan ada lagi yang disebut Israel," katanya. Ia mengacu poros perlawanan pada sekutu regional Hizbullah, termasuk beberapa faksi Palestina dan kelompok lain yang didukung Iran. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat