visitaaponce.com

Supermasi Kulit Putih AS Kian Mengerikan

Supermasi Kulit Putih AS Kian Mengerikan
Demo tolak supremasi kulit putih(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pejabat tinggi Gedung Putih pada Senin (28/8), mengecam supremasi kulit putih. Dia meminta masyarakat untuk bersatu usai pembunuhan bermotif rasial terhadap tiga warga kulit hitam di Florida.

“Kebencian tidak akan bertahan di Amerika. Sekarang adalah waktunya bagi seluruh warga Amerika untuk bersuara," kata Biden kepada para pemimpin hak-hak sipil dan pejabat pemerintahan di Ruang Timur Gedung Putih.

Biden menyampaikan pesan tersebut dalam dua pertemuan terpisah di Gedung Putih, salah satunya dihadiri keluarga Pendeta Martin Luther King Jr untuk menandai peringatan 60 tahun.

Baca juga: Putus Asa karena Perceraian Mantan Polisi Membuka Tembakan

Dia memuji upaya pemerintahannya untuk memerangi kejahatan rasial, penindasan pemilih, dan memastikan persamaan hak bagi semua orang, serta menjadikan hukuman mati tanpa pengadilan sebagai kejahatan rasial federal.

“Diam adalah keterlibatan dan kami tidak akan tinggal diam. Supremasi kulit putih adalah racun," jelasnya.

Baca juga: Hakim AS Tetapkan Sidang Trump Digelar 4 Maret

Seorang pria bersenjata kulit putih berusia 21 tahun menembak dan membunuh tiga orang kulit hitam di toko Dollar General di Jacksonville, Florida, Sabtu (26/8). Penembaknya, Ryan Christopher Palmer meninggal, karena luka tembak setelah bunuh diri.

Biden mengatakan pembunuhan itu sedang diselidiki sebagai kejahatan rasial. Sheriff setempat TK Waters mengatakan penembakan itu bermotif rasial.

Pihak berwenang mengatakan pelaku penembakan meninggalkan beberapa manifesto untuk media, orangtuanya dan penegak hukum yang merinci kebenciannya terhadap orang kulit hitam.

Kejahatan kebencian di AS melonjak hampir 12% pada 2021, menurut data terbaru yang tersedia, kata FBI pada Maret, dengan mayoritas dipicu oleh bias ras atau etnis.

“Kita harus bertindak,” tegas Biden, sambil menekankan bahwa supremasi kulit putih kini menjadi ancaman teroris terbesar yang dihadapi Amerika Serikat.

“Kita semua perlu mengatakan dengan jelas dan pribadi, sekuat yang kita bisa, bahwa kebencian tidak akan menang. Ada sekelompok orang ekstrim yang mencoba menghapus sejarah,” kata Biden di Ruang Timur, merujuk pada upaya gubernur Florida dari Partai Republik, Ron DeSantis, untuk mengubah cara pengajaran perbudakan di sekolah-sekolah umum di negara bagian tersebut dengan cara yang tidak mengecam kebencian rasial.

Wakil Presiden Kamala Harris, di Ruang Timur, memperingatkan bahwa ada pihak-pihak yang sengaja mencoba memecah belah kita sebagai sebuah bangsa. Warga Amerika mempunyai kewajiban untuk tidak membiarkan faksi-faksi memisahkan persatuan.

“Selama 60 tahun terakhir, negara ini telah menempuh perjalanan panjang dalam memerangi rasisme dan ideologi supremasi kulit putih," kata Stephen Benjamin, direktur Kantor Keterlibatan Publik Gedung Putih, kepada.

Biden telah berbicara dengan wali kota dan sheriff Jacksonville tentang penembakan itu, kata Benjamin. Benjamin mengatakan penting untuk mengajarkan seluruh sejarah negara.

“Saya rasa tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa mencoba menulis ulang sejarah Amerika adalah salah, namun juga mendorong anak-anak kita dan orang-orang di antara kita untuk tidak bersandar pada masa lalu yang indah dan juga menyakitkan dari sejarah kita dan memberikan semangat kepada orang-orang. untuk maju bersama,” kata Benjamin. (CNA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat