visitaaponce.com

Menanam Rupiah di Tanah Ringgit

Menanam Rupiah di Tanah Ringgit
Ilustrasi uang Rupiah.(MI/PALCE AMALO)

KONSULAT Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Singapura menyelenggarkaan kegiatan sosialisasi penerapan penggunaan mata uang Iokal atau Local Currency Settlement (LCS) di Penang, Malaysia. Agenda itu menandai meningkatnya transaksi perdagangan di kawasan ASEAN.

Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Executive Analyst Kantor Bank Indonesia di Singapura, Bayu Dwi Atmanto, Direktur Eksekutif Penang Centre of Medical Tourism (PMED), Mary Ann, dan Head of Treasure Distribution & Institutional Sales CIMB Niaga, Herman.

Sektor kesehatan di Penang menjadi pengguna potensial LCS untuk transaksi perdagangan jasa mengingat tingginya jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menggunakan jasa kesehatan di berbagai rumah sakit di Penang. Untuk itu, diminta dukungan dari seluruh stakeholders di Malaysia terhadap aplikasi LCS Rupiah dan Ringgit dalam penerapan bisnis mereka.

Baca juga: Optimalisasi Penguatan Mata Uang Lokal Menantang

"Pada 2022 terdapat sekitar 178.132 pasien asing yang mencari jasa pengobatan di Rumah Sakit Penang dan 90% dari jumlah tersebut adalah WNI," kata Acting Konsul Jenderal RI Penang Kiki Tjahjo Kusprabowo dalam acara yang digelar Senin (11/9) tersebut.

Perwakilan Indonesia Penang menyambut baik kerangka kerja sama LCS Indonesia-Malaysia yang diyakini akan sangat membantu upaya kedua negara untuk peningkatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan melalui penggunaan mata uang setempat.

Executive Analyst Kantor Bank Indonesia di Singapura, Bayu Dwi Atmanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bank Indonesia bersama dengan Gugus Tugas Nasional LCS terus menggencarkan sosialisasi kepada stakeholders yang dapat memanfaatkan kerangka LCS khususnya dengan Malaysia.

Direktur Eksekutif Penang Centre of Medical Tourism (PMED), Mary Ann menyampaikan bahwa periode Januari-Juli 2023, terdapat 53.841 pasien asal Indonesia yang berobat di Penang. Mary ann menyambut baik inisiatif penggunaan Rupiah untuk memfasilitasi pembayaran jasa kesehatan di Penang karena pasien yang sakit tentu tidak mau repot mencari tempat penukaran uang (money changer) saat kebutuhan uang Ringgitnya sedikit.

Dalam sesi presentasi, Assisten Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Puput menjelaskan bahwa kerjasama LCS Malaysia sudah dimulai sejak awal 2018 yang ditandatangani dengan penandatangan MoU antara Bank Sentral Indonesia dengan Bank Sentral Malaysia dan Thailand.

Baca juga: BI Perkuat Kerja Sama Mata Uang Lokal dengan Malaysia dan Thailand

Saat ini Malaysia dan Jepang merupakan kontributor utama peningkatan transaksi LCS dengan Indonesia dengan nilai transaksi mencapai US$200 juta sehingga jumlah pemanfaatan LCS hingga Juli 2023 telah mencapai USD 3,8 milyar.

Sebanyak kurang lebih 70 peserta hadir dari berbagai rumah sakit utama di Penang, asosiasi kesehatan di Penang, dan beberapa entitas pelaku usaha di Penang antara lain organisasi FMM (Federation of Malaysian Manufacturer), Kadin Melayu Penang, Kadin India Penang.

Dalam sesi tanya jawab terlihat antusiaisme peserta yang menanyakan beberapa pertanyaan berkaitan dengan cakupan kerjasama LCS, operabilitas kartu Debit Indonesia yang berlogo PGN di Malaysia dalam kerjasama LCS, operabilitas QRIS di Malaysia, ketentuan membuka akun Rupiah di Malaysia, kemungkinan klaim asuransi kesehatan Indonesia di Malaysia dalam kerangka LCS. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat