Mengapa Evakuasi WNI di Palestina Sulit Ini Faktanya
ABDILLAH Onim, seorang aktivis Indonesia yang tinggal di Gaza, Palestina, mengatakan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) berbahaya dan tidak bisa sembarangan. Apalagi dilakukan di tengah perang antara kelompok militan Hamas dan Israel.
Aktivis kemanusiaan dari Nusantara Palestina Center itu mengungkapkan keluarganya tidak bisa menjalani aktivitas normal karena banyak ancaman.
Hal tersebut diungkapkan ketika pria yang akrab disapa Onim itu menggelar pertemuan virtual via Zoom bersama Universitas Islam Indonesia (UII).
Baca juga: Empat Hari Perang, 900 Warga Palestina dan 1.200 Warga Israel Tewas
"Istri saya enggak bisa kerja sebagai kepala sekolah, anak-anak saya juga enggak bisa bersekolah. Saya buka pintu saja itu sangat sangat berbahaya untuk menghindari rekaman pesawat drone dari penjajah (Israel)," kata Onim.
Onim dan keluarganya berencana untuk evakuasi ke Mesir atas saran dari Kedutaan Besar Milik Indonesia (KBRI) di Kairo. Dia juga menyebut telah berkomunikasi dengan Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha, mantan wakil presiden Jusuf Kalla, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca juga: Muhammadiyah Imbau Tunaikan Salat Gaib Bagi Korban Perang Palestina-Israel
Selain itu, Onim mengatakan berencana bakal evakuasi hingga situasi di Gaza kembali kondusif. "Kata Pak Dubes siap membantu apa yang dibutuhkan. Dalam waktu dekat saya mungkin akan ke Mesir dulu," ungkapnya.
Meski demikian, Onim belum mengetahui rencana evakuasi itu dapat berjalan lancar jika tidak ada transportasi yang bisa menjemput keluarganya.
"Kalaupun saya sudah koordinasikan, kalau tidak ada transportasi yang membawa Bang Onim dari depan rumah ke perbatasan (Mesir) itu tidak bisa karena transportasi saat ini ambulans yang evakuasi korban pun dijadikan target," bebernya.
Onim mengatakan rencana untuk evakuasi awalnya sudah matang. Namun, rencana tersebut kandas karena kantor imigrasi di perbatasan menjadi salah satu sasaran.
Sehingga, Onim perlu menunggu hingga kantor imigrasi tersebut dibuka kembali agar bisa melanjutkan rencana evakuasi. "Kemarin sudah selesai rencana, koordinasi, transportasi. Tiba-tiba kantor imigrasi di perbatasan antara Gaza dan Mesir dibom. Imigrasi perbatasan dibom dan belum diketahui apakah hari ini atau besok akan diaktifkan kembali atau tidak," lanjuntya.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Luar Negeri (Kemlu), saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Sebanyak 10 orang di antaranya berada di Gaza.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk segera menangani evakuasi WNI di Palestina.
Jokowi juga mengatakan Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari lebih banyak korban dan kehancuran harta benda.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menyatakan telah berkomunikasi dengan berbagai pihak, meminta bantuan untuk mengevakuasi WNI.
(CNN/Z-10)
Terkini Lainnya
Nihil WNI Jadi Korban Tabrak Massal di Korea Selatan
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Jens Raven Resmi Disumpah, Indonesia Kini Punya Striker Baru
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Antisipasi Konflik Meluas, Kemenlu Siapkan Skema Evakuasi WNI dari Lebanon
WNI di Berlin Ikut Terserang Demam Euro 2024
Jumlah Korban Tewas di Gaza Diperkirakan Mencapai 186 Ribu Jiwa
Tidak Ada Tempat Aman Bagi Hampir 2 Juta Pengungsian di Gaza
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap