visitaaponce.com

Saudi Hentikan Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Saudi Hentikan Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman(AFP/Money Sharma)

ARAB Saudi menghentikan pembicaraan normalisasi dengan Israel. Alasannya Riyadh menginginkan Negeri Zionis itu menghentikan pemberangusan warga Gaza, Palestina.

“Arab Saudi telah memutuskan untuk menghentikan sementara diskusi mengenai kemungkinan normalisasi dan telah memberi tahu para pejabat AS,” kata seorang sumber yang mengetahui diskusi tersebut kepada AFP.

Saudi, rumah bagi situs-situs paling suci agama Islam, tidak pernah mengakui Israel dan tidak bergabung dengan Perjanjian Abraham 2020 yang ditengahi Amerika Serikat (AS), yang membuat negara tetangganya di Teluk, Bahrain dan Uni Emirat Arab serta Maroko menjalin hubungan formal dengan Israel.

Baca juga : Komisi I DPR Dorong Pemerintah Dukung Serukan Resolusi PBB untuk Palestina

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berusaha keras dalam beberapa bulan terakhir agar Arab Saudi mengambil langkah yang sama.

Di bawah penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang dikenal sebagai MBS telah menetapkan persyaratan untuk normalisasi termasuk jaminan keamanan dari Washington dan membantu pengembangan program nuklir sipil.

Baca juga : Israel Bunuh 320 Warga Palestina dalam 24 Jam Terakhir

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News bulan lalu, MBS mengatakan setiap hari semakin dekat untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel. Meskipun demikian ia juga menegaskan bahwa masalah Palestina sangat penting bagi Riyadh.

“Kita perlu menyelesaikan bagian itu. Kita perlu meringankan kehidupan rakyat Palestina,” katanya.

Kabar upaya normalisasi terhenti muncul ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan bertemu dengan timpalannya dari Saudi pada Sabtu (14/10), perhentian terbaru dalam tur enam negara di wilayah tersebut.

Seminggu sejak Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel, Riyadh telah menyuarakan kegelisahan yang semakin meningkat mengenai nasib warga Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Israel telah melancarkan ribuan serangan dan memerintahkan evakuasi di bagian utara wilayah tersebut, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Mereka juga telah mempublikasikan upaya diplomatiknya untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung, dengan menghubungi para pemimpin regional di seluruh dan di luar kawasan Timur Tengah.

Media pemerintah Saudi melaporkan, MBS telah membahas situasi militer terkini di Gaza dan sekitarnya dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Ini adalah percakapan telepon pertama antara kedua pemimpin tersebut sejak negara mereka mengumumkan pemulihan hubungan yang ditengahi Tiongkok pada Maret setelah tujuh tahun terputusnya hubungan.

Pada Jumat (13/10), Saudi mengecam perpindahan warga Palestina di Gaza dan serangan terhadap warga sipil yang tidak berdaya, bahasa terkuatnya dalam mengkritik Israel sejak perang pecah.

"Riyadh menegaskan penolakannya terhadap seruan pengusiran paksa rakyat Palestina dari Gaza, dan kecamannya atas terus menerus menargetkan warga sipil tak berdaya di sana," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.300 orang. Itu memicu pemboman balasan yang telah menewaskan sedikitnya 2.215 orang di Jalur Gaza menjelang potensi invasi darat Israel ke wilayah pesisir Palestina. (AFP/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat