Duel Israel dan Hizbullah Makin Sengit, Netanyahu Evakuasi Warganya
MILITER Israel mengumumkan rencana untuk mengevakuasi kota Kiryat Shmona di utara pada Jumat (20/10), setelah bentrokan berhari-hari dengan pejuang Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Libanon.
Hizbullah Libanon yang didukung Iran dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu telah saling baku tembak melintasi perbatasan dengan Israel selama berhari-hari, setelah kelompok militan Hamas, Palestina, menyerang komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober.
Hamas disebut telah membunuh sedikitnya 1.400 orang di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pejabat Israel.Sementara, lebih dari 4.130 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di Jalur Gaza akibat pemboman balasan Israel, menurut Kementerian Kesehatan dari Hamas.
Baca juga : Genosida Gaza Hari ke-27, 9.061 Warga Terbunuh, 20.000 Korban Luka Terjebak
Kiryat selanjutnya
Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mengevakuasi masyarakat di dekat perbatasan Gaza dan di sepanjang perbatasan utara negara itu.
Militer mengatakan telah memberi tahu Wali Kota Kiryat Shmona bahwa kota tersebut adalah kota berikutnya yang masuk dalam daftar. “Rencananya akan dikelola oleh pemerintah daerah, kementerian pariwisata dan kementerian pertahanan,” kata sebuah pernyataan militer.
Militer Israel mengatakan pihaknya terus menyerang sasaran Hizbullah di seberang perbatasan Lebanon. Dua puluh peluncuran diidentifikasi dari Libanon menuju wilayah Israel pada hari ini.
Baca juga : Dua Serangan Udara Israel Hantam Libanon Lukai 14 Orang
Rudal anti-tank dan tembakan juga menargetkan posisi tentara Israel. "Pasukan membalas dengan serangan udara, pengeboman artileri, dan tembakan penembak jitu," kata militer.
Hizbullah mengatakan pihaknya telah menyerang beberapa posisi Israel di wilayah perbatasan, beberapa di antaranya dengan peluru kendali.
Jurnalis tewas
Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, sedikitnya 22 orang tewas di Libanon selatan. Kebanyakan dari mereka adalah kombatan, namun setidaknya empat warga sipil, termasuk seorang jurnalis Reuters, tewas. Setidaknya tiga orang tewas di Israel.
Baca juga : Iran Ancam Serangan Israel di Libanon Tanda Akhir Netanyahu
Gerakan Hizbullah Muslim Syiah, satu-satunya faksi bersenjata Libanon yang tidak melucuti senjatanya setelah perang saudara tahun 1975-1990, terakhir kali terlibat konflik besar dengan Israel pada tahun 2006.
Perang tersebut menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Libanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang di Israel, sebagian besar tentara, dalam konflik yang meninggalkan luka mendalam dan wilayah perbatasan penuh dengan senjata. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
Kiryat selanjutnya
Jurnalis tewas
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Ancam Libanon dengan Kemungkinan Perang
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Diplomasi Diperlukan untuk Hindari Perang Israel-Hizbullah
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Kanada Bersiap Evakuasi Warganya dari Libanon, jika Perang Skala Penuh Pecah
Kanada Bersiap Evakuasi 45.000 Warganya dari Libanon Jika Perang Pecah
Benjamin Netanyahu: Fase Intens Perang dengan Hamas Akan Segera Berakhir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap