Inilah Gambaran Hamas di Mata Sanderanya
![Inilah Gambaran Hamas di Mata Sanderanya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/9e1bec6342aaaa6f8a831bf8d88fa2f3.jpg)
SEORANG warga Israel berusia 85 tahun yang dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas, Selasa (24/10), mengatakan sangat kaget saat diculik. Namun, dia mengaku diperlakukan dengan baik selama lebih dari dua minggu disandera di Gaza, Palestina.
Yocheved Lifshitz ialah warga Nir Oz kibbutz, salah satu komunitas Israel di dekat Jalur Gaza yang diserang Hamas pada 7 Oktober.
"Saya melewati masa-masa sulit, saya tidak berpikir atau tahu bahwa saya akan sampai pada situasi ini. Mereka mengamuk di kibbutz kami, menculik saya, membaringkan saya di atas sepeda motor dan melaju bersama saya melalui ladang yang dibajak," katanya sehari setelah pembebasannya.
Baca juga: Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Andalkan Cahaya Ponsel
Orang-orang, kata dia, memukulinya di tengah jalan saat hendak diculik. Namun, itu tidak mematahkan tulang rusuknya dan hanya melukainya saja.
"Mereka memperlakukan kami dengan baik," katanya kepada wartawan di rumah sakit Tel Aviv. Ia menjelaskan bahwa seorang dokter mengunjungi dia dan rekan-rekan sandera setiap dua hingga tiga hari dan memberikan obat-obatan.
Baca juga: Israel Ingin Hancurkan Hamas, Masa Depan Gaza tidak Jelas
Suaminya, juga berusia 80-an tahun, termasuk di antara lebih dari 200 sandera yang masih ditahan di Gaza. "Mereka memperlakukan kami dengan lembut, dan menyediakan semua kebutuhan kami," katanya ketika ditanya alasan dia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan seorang militan saat dia dibebaskan.
Lifshitz menggambarkan para penculiknya sebagai orang yang sangat ramah dan sangat sopan yang menahannya bersama empat tawanan lain. "Mereka tampaknya siap untuk ini. Mereka mempersiapkannya sejak lama. Mereka memiliki semua yang dibutuhkan pria dan wanita, termasuk sampo," katanya.
Baca juga: Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
"Kami makan makanan yang sama dengan mereka seperti krim keju, keju leleh, mentimun. Itu makanan sepanjang hari," tambah Lifshitz.
Perempuan itu dibebaskan bersama dengan sesama warga Nir Oz, Nurit Cooper, 79, tiga hari setelah seorang wanita Amerika dan putrinya dibebaskan. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap