visitaaponce.com

Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas

Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pertemuan meja bundar dengan para pemimpin komunitas Yahudi.(AFP/Drew Angerer.)

GEDUNG Putih menarik kembali klaim Presiden Joe Biden bahwa dia melihat gambar anak-anak yang dipenggal setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel. Penarikan ini terjadi setelah Biden pada Rabu (11/10) menggambarkan melihat gambar anak-anak yang dimutilasi selama pertemuan dengan para pemimpin Yahudi di Gedung Putih.

"Saya tidak pernah menyangka akan melihat, dan telah mengonfirmasi, gambar-gambar teroris yang memenggal kepala anak-anak," kata Biden, yang menggambarkan serangan Sabtu itu sebagai, "Hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust."

Klaim yang belum terverifikasi tentang pemenggalan kepala anak-anak Israel dan pelecehan seksual terhadap sandera yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina telah menjadi viral di media sosial beberapa hari setelah serangan Sabtu.

Baca juga: Israel tidak Dapat Pastikan Ada Banyak Bayi Dipenggal Hamas

Klaim tersebut meledak setelah Nicole Zedek, seorang reporter saluran berita i24 yang berbasis di Tel Aviv, mengatakan dalam siaran langsung bahwa dia telah berbicara dengan tentara Israel yang menyaksikan bayi-bayi yang dipenggal.

Menanggapi pertanyaan The Washington Post, juru bicara Gedung Putih mengatakan komentar presiden tersebut didasarkan pada laporan berita dan klaim pemerintah Israel. "Seorang juru bicara Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa para pejabat AS dan presiden belum melihat gambar atau mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen," lapor The Post pada Rabu.

Baca juga: Hoaks Hamas Penggal Puluhan Bayi Hiasi Berita Utama Media Barat

"Presiden mendasarkan komentarnya tentang dugaan kekejaman tersebut pada klaim juru bicara Netanyahu dan laporan media dari Israel, menurut Gedung Putih."

Klaim Biden dimuat di halaman depan surat kabar Barat dan laporan tentang pemenggalan kepala bayi dikutip di beberapa kalangan sebagai pembenaran atas serangan balas dendam dan hukuman kolektif terhadap warga sipil di Gaza.

Tentara Israel mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi klaim tersebut. Ini diulangi pada Rabu oleh juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Tal Heinrich.

Namun para pejabat militer Israel mengatakan kepada sejumlah media bahwa perempuan dan anak-anak dibantai secara brutal sesuai dengan tindakan ISIS. 

Hamas membantah klaim bahwa para pejuangnya memenggal anak-anak dan menyerang perempuan dan menyebut hal itu sebagai kebohongan.

Platform media sosial seperti Facebook, X, dan TikTok telah dibanjiri dengan berita palsu tentang perang Israel-Hamas, menurut penyelidikan Al Jazeera.

Dari semua platform, X milik Elon Musk tampaknya yang paling rentan terhadap informasi yang belum diverifikasi terkait perang, termasuk klaim pemenggalan kepala dan pemerkosaan.

Lebih dari 1.300 orang tewas dan 3.000 lainnya terluka dalam serangan Hamas di Israel, menurut para pejabat Israel.

Pemboman balasan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 5.600 lainnya terluka. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat