visitaaponce.com

Israel tidak Dapat Pastikan Ada Banyak Bayi Dipenggal Hamas

Israel tidak Dapat Pastikan Ada Banyak Bayi Dipenggal Hamas
Roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza dicegat oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome Israel di atas kota Sderot di Israel selatan.(AFP/Jack Guez.)

PEMERINTAH Israel belum mengonfirmasi klaim spesifik bahwa militan Hamas memenggal kepala bayi dalam serangan mendadak mereka pada Sabtu (7/10). Ini dikatakan seorang pejabat Israel kepada CNN. Artinya, ini bertentangan dengan pernyataan publik sebelumnya dari kantor Perdana Menteri.

"Ada beberapa kasus militan Hamas melakukan pemenggalan kepala dan kekejaman lain serupa ISIS. Namun, kami tidak dapat memastikan korbannya ialah pria atau wanita, tentara atau warga sipil, orang dewasa atau anak-anak," kata pejabat tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengindikasikan bahwa orang-orang dipenggal oleh Hamas saat hadir di samping Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Kamis, tetapi tidak merinci korban itu ialah anak-anak.

Baca juga: Hoaks Hamas Penggal Puluhan Bayi Hiasi Berita Utama Media Barat

Tuduhan eksplosif bahwa anak-anak dipenggal di kibbutz Kfar Aza muncul pada Selasa di media Israel. Pasukan Pertahanan Israel kemudian menggambarkan kejadian itu sebagai pembantaian dalam pernyataan kepada CNN. Perempuan, anak-anak, balita, dan orang tua, "Dibantai secara brutal sebagaimana tindakan ISIS," kata IDF.

Tal Heinrich, juru bicara Netanyahu, mengatakan pada Rabu bahwa bayi dan balita telah ditemukan dengan kepala dipenggal di Kfar Aza.

Baca juga: Pangeran Saudi dan Presiden Iran Bahas Perang Israel-Hamas

Presiden AS Joe Biden tampak membenarkan informasi tersebut. Dalam pertemuan meja bundar dengan para pemimpin komunitas Yahudi pada Rabu, dia berkata, "Saya telah melakukan ini sejak lama, saya tidak pernah benar-benar berpikir bahwa saya akan melihat gambar-gambar yang menunjukkan teroris memenggal kepala anak-anak."

Seorang pejabat pemerintah AS kemudian mengklarifikasi pernyataan Biden dengan mengatakan kepada CNN bahwa baik Biden maupun para pembantunya belum pernah melihat gambar atau menerima laporan yang dikonfirmasi mengenai anak-anak atau bayi yang dipenggal oleh Hamas. Pejabat tersebut mengklarifikasi bahwa Biden merujuk pada komentar publik dari media dan pejabat Israel.

Baca juga: Amerika Serikat Minta Negara Mitra untuk Membujuk Hamas Mundur

Juru bicara IDF, Jonathan Conricus, kemudian mengatakan bahwa teroris kemungkinan besar melakukan pemenggalan kepala bayi di kibbutz Be'eri. "Kami mendapat laporan yang sangat meresahkan yang datang dari lapangan bahwa ada bayi yang dipenggal. Saya pikir kami sekarang dapat mengatakan dengan relatif yakin bahwa sayangnya hal ini terjadi di Be'eri," katanya.

Para pejabat Israel awalnya menghindari pembahasan secara spesifik tentang cara warganya dibunuh. Mereka malah menyamakan kebrutalan Hamas dengan ISIS, kelompok teror Suni yang memenggal kepala tawanan dan membakar tahanan hidup-hidup.

Hamas pada Rabu membantah tuduhan tersebut. Izzat al-Risheq, seorang pejabat senior dan juru bicara kelompok militan Islam, mengatakan bahwa media internasional telah menyebarkan kebohongan tentang rakyat Palestina dan kelompok perlawanan yang mengklaim bahwa anggota perlawanan Palestina memenggal anak-anak dan menyerang perempuan tanpa bukti yang mendukung klaim dan kebohongan itu.

Klaim Al-Risheq bahwa Hamas tidak menyerang perempuan terbukti salah. Wanita, anak-anak, dan orang tua di kibbutzim seperti Kfar Aza dan Be'eri terbunuh dalam serangan mendadak tersebut. Video yang diposting online dan diverifikasi oleh CNN menunjukkan para wanita yang menghadiri festival musik menjadi sasaran penculikan kelompok bersenjata tersebut.

CNN telah meneliti ratusan jam media yang diposting online untuk mencoba menguatkan laporan kekejaman yang dilakukan oleh Hamas. Dalam satu video, yang menurut CNN asli tetapi belum dapat digeolokasi, seorang penyerang menyerang seorang pria yang terluka dengan peralatan berkebun dalam upaya untuk memenggal kepalanya. Namun CNN belum melihat apa pun yang bisa mengonfirmasi klaim anak-anak yang dipenggal itu.

CNN juga mengunjungi reruntuhan Kfar Aza yang digeledah pada Selasa dan tidak melihat bukti adanya pemuda yang dipenggal. Para pejabat Israel juga belum merilis foto-foto kejadian tersebut.

Namun fakta bahwa para pejabat Israel tidak mendukung klaim mereka dengan bukti foto bukanlah hal yang mengejutkan. Ini karena menyebarkan gambar-gambar seperti itu akan dianggap sangat tidak sensitif. "Karena martabat orang yang meninggal, kami tidak membicarakan bagaimana penampilan mereka," kata Mayor Nir Dinar, juru bicara IDF. "Itu bayi yang sudah mati. Apakah penting jika dibakar atau dipenggal?" (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat