visitaaponce.com

Pangeran Saudi dan Presiden Iran Bahas Perang Israel-Hamas

Pangeran Saudi dan Presiden Iran Bahas Perang Israel-Hamas
Seorang warga Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel selama demonstrasi menentang pemboman Israel di Jalur Gaza, Ramallah.(AFP/Jaafar Ashtiyeh.)

PENGUASA de facto Arab Saudi dan Presiden Iran berbicara melalui telepon tentang perang antara Israel dan Hamas. Ini dikatakan media pemerintah Saudi pada Kamis (12/10) pagi. Hal itu merupakan percakapan telepon pertama mereka sejak pemulihan hubungan yang mengejutkan pada Maret.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menerima telepon pada Rabu dari pemimpin Iran, Ebrahim Raisi. Mereka membahas, "Situasi militer saat ini di Gaza dan sekitarnya," kata pejabat Saudi Press Agency (SPA).

Pangeran Mohammed mengatakan kepada Raisi bahwa Riyadh, "Berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung," kata SPA. Dia juga menekankan, "Posisi tegas kerajaan dalam mendukung perjuangan Palestina," katanya.

Baca juga: Hizbullah Akui Mereka Tembakkan Rudal dari Libanon ke Israel

Kantor berita Iran, IRNA, juga melaporkan pembicaraan tersebut, dan mengatakan bahwa kedua orang tersebut membahas perlu mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina. 

Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu yang menurut pasukan Israel menewaskan 1.200 orang. Sebagian besar dari mereka ialah warga sipil.

Baca juga: Trump: Netanyahu Tidak Siap Hadapi Hamas

Di Gaza, para pejabat melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan balasan Israel melalui serangan udara dan artileri. Ketika perang berkecamuk, kekhawatiran meningkat atas nasib setidaknya 150 sandera--sebagian besar warga Israel tetapi juga termasuk warga asing dan berkewarganegaraan ganda--yang ditahan di Gaza oleh Hamas.

Para analis mengatakan perang tersebut memberikan pukulan berat terhadap kemungkinan kesepakatan normalisasi penting antara Arab Saudi, rumah bagi situs paling suci umat Islam, dan Israel. Proses tersebut didorong oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Riyadh melakukan tawar-menawar yang keras untuk mendapatkan keuntungan dari Washington, termasuk jaminan keamanan dan bantuan pengembangan program nuklir sipil.

Iran telah lama mendukung Hamas secara finansial dan militer, tetapi menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan Sabtu itu. Arab Saudi dan Iran mengumumkan pada Maret bahwa mereka telah sepakat untuk memulihkan hubungan, mengakhiri perpecahan tujuh tahun dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Tiongkok.

Pangeran Mohammed juga berbicara melalui telepon pada Rabu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pemimpin Saudi berusia 38 tahun tersebut mengatakan bahwa dia mengerahkan upaya tak henti-hentinya melalui komunikasi regional dan internasional untuk mencapai koordinasi yang mendorong penghentian eskalasi saat ini. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat