visitaaponce.com

Menlu AS Antony Blinken Kunjungi Arab Saudi Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Menlu AS Antony Blinken Kunjungi Arab Saudi Dorong Gencatan Senjata di Gaza
Menlu AS Antony Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, guna mempercepat kesepakatan gencatan senjata(AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, guna mempercepat kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza

Blinken akan melakukan kunjungan yang sebelumnya tidak terjadwal untuk membahas kelangsungan negosiasi antara Israel dan Hamas. 

"Blinken datang di tengah pembicaraan sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan semua sandera dan upaya untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab

Blinken usai mendarat di Arab Saudi pada Rabu (20/3), langsung membahas upaya mengamankan gencatan senjata di Gaza dan meningkatkan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina.

Saudi menjadi perhentian pertama Blinken dalam tur Timur Tengah keenam sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Selain Saudi dan Israel, Blinken juga dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Mesir, yang bertetangga dengan Gaza dan utusannya telah terlibat dalam upaya mediasi sebelumnya.

Baca juga : Arab Saudi Desak Israel Setop Bom Gaza dan Berikan Palestina Haknya

Di Jeddah dan Kairo, Blinken akan membahas upaya untuk mencapai perjanjian gencatan senjata segera yang menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa.

Seorang pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan Israel memberi tanggapan negatif terhadap proposal gencatan senjata terbaru. Sikap Israel itu muncul usai mediator perundingan ini menyerahkan proposal tersebut.

“Pada Selasa (19/3) malam, saudara-saudara kami, para mediator, memberi tahu kami tentang posisi pendudukan terhadap proposal tersebut. Hal ini merupakan tanggapan negatif secara umum dan tidak menanggapi tuntutan tersebut. Faktanya, mereka mencabut persetujuan yang sebelumnya diberikan kepada kami. para mediator,” katanya pada konferensi pers di Beirut, Lebanon, pada Rabu (20/3).

Baca juga : 4 Negara Arab Tegaskan Sikap soal Agresi Israel di Jalur Gaza

Dia mengatakan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan pemerintahannya bertanggung jawab atas kegagalan merundingkan pembebasan sandera. Hamas menuntut imbalan berupa pembebasan tahanan Palestina dan menghentikan pertempuran di Gaza.

Invasi Israel sejak 7 Oktober di Jalur Gaza telah menewaskan 31.923 orang dan melukai 74.096 lainnya. Sekitar 1.140 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang.

Jumlah korban tersebut tidak menggugurkan niat Netanyahu yang akan membumihanguskan Rafah. Netanyahu mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk invasi Rafah di Jalur Gaza selatan tetapi tindakan seperti itu akan memakan waktu lama.

Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan akan segera menyetujui rencana evakuasi warga sipil Palestina dari wilayah pertempuran. Itu setelah dirinya mendapat lampu hijau dari rencana operasional militer di Rafah. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat