PBB dan Palang Merah Khawatir setelah Israel Gerebek RS Gaza
![PBB dan Palang Merah Khawatir setelah Israel Gerebek RS Gaza](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/e951320ca41d06b9170bfb9d56c3fb57.jpg)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional menyuarakan kekhawatiran pada Rabu (15/11) setelah pasukan Israel menggerebek rumah sakit (RS) terbesar di Gaza, Palestina. Keduanya menuntut ribuan pasien dan warga sipil dilindungi.
Pasukan Israel memasuki rumah sakit Al-Shifa. Mereka menargetkan dugaan pusat komando Hamas dalam terowongan di bawah pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan di sana dari pertempuran sengit. "Saya terkejut dengan laporan serangan militer di rumah sakit Al-Shifa di Gaza," kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths di X, sebelumnya Twitter.
"Perlindungan terhadap bayi baru lahir, pasien, staf medis, dan seluruh warga sipil harus mengesampingkan semua masalah lain. Rumah sakit bukanlah medan pertempuran."
Baca juga: Iran Minta PBB Masukkan Bantuan Lebih Banyak ke Gaza
Misi Israel untuk PBB di Jenewa mengecam Griffiths. Israel menghubungkan komentarnya dengan pertemuan yang ia adakan di kota Swiss pada Rabu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
"Apakah Anda men-tweet ini sebelum atau sesudah Anda bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran pagi ini? Apakah Anda meminta dia untuk menghentikan pendanaan dan mempersenjatai organisasi teroris yang menggunakan rumah sakit untuk bersembunyi?" katanya di X.
Baca juga: PM Spanyol Desak Israel Akhiri Pembunuhan tanpa Pandang Bulu di Gaza
"Iran tidak peduli dengan rakyat Gaza. PBB harus berhenti dijadikan pion dalam keinginan Iran untuk melakukan kematian dan kehancuran."
Zona perang
Al-Shifa menjadi tujuan utama dalam kampanye Israel. PBB memperkirakan setidaknya 2.300 orang--pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi--berada di dalam dan mungkin tidak dapat melarikan diri karena pertempuran sengit.
Para saksi mata menggambarkan kondisi mengerikan di dalam rumah sakit. Prosedur medis dilakukan tanpa obat bius, keluarga-keluarga yang kekurangan makanan dan air tinggal di koridor, dan bau mayat membusuk memenuhi udara.
Griffiths menekankan dalam pernyataan video terpisah pada Rabu bahwa dia memahami Israel ingin menemukan para pemimpin Hamas. Namun ia berkeras bahwa itu bukan alasan untuk mengubah rumah sakit menjadi medan perang.
"Hamas tidak boleh, tidak boleh, menggunakan tempat seperti rumah sakit sebagai tameng atas kehadiran mereka," katanya.
Sangat prihatin
Griffiths mengatakan perhatian utama badan kemanusiaan PBB yang dipimpinnya ialah, "Keselamatan pasien di rumah sakit itu yang tentu saja berada dalam bahaya besar saat ini."
"Kami tidak punya bahan bakar untuk menjalankannya. Bayi-bayi itu tidak punya inkubator, baru lahir. Ada yang sudah mati. Kami tidak bisa mengeluarkannya. Terlalu berbahaya," ujarnya.
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan tersebut kembali kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit. "Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka dan pasien mereka."
Komite Palang Merah Internasional mengatakan mereka sangat prihatin dengan dampaknya terhadap orang-orang yang sakit dan terluka, staf medis, dan warga sipil. "Semua tindakan untuk menghindari konsekuensi apa pun terhadap mereka harus diambil," kata ICRC. "Pasien, staf medis, dan warga sipil harus selalu dilindungi." (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Zona perang
Sangat prihatin
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap