visitaaponce.com

Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa

Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Yoav Gallant (kanan)(AFP)

SETELAH membubarkan kabinet perangnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bergantung pada kelompok informal yang terdiri dari beberapa penasihat terdekatnya dalam membuat keputusan penting mengenai perang di Jalur Gaza.

Dilansir Straitstimes, Netanyahu membentuk Kabinet Perang, badan berpengaruh yang beranggotakan lima orang, setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang mendorong Israel untuk berperang di Gaza.

Dua mantan kepala staf militer, Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, anggota oposisi sentris terhadap pemerintah sayap kanan, bergabung dengan kelompok tersebut. Ini memberikan suasana konsensus dan kredibilitas di kalangan warga Israel.

Baca juga : Warga Gaza tidak Henti Pindah Mengungsi

Namun kedua mantan jenderal tersebut mengundurkan diri pekan lalu. Netanyahu belum mengatakan ia akan menyusun kembali Kabinet Perang atau tidak.

Kelompok penasihat dekatnya sekarang tidak memiliki keluasan politik dan pengalaman militer seperti yang dimiliki Kabinet Perang dan tidak memiliki status seperti Gantz, salah satu saingan politik utama Netanyahu. 

Berikut orang yang kemungkinan besar akan dia tuju.

Baca juga : Kabinet Perang Israel Pecah, Pemerintahan Netanyahu Hilang Kendali

1. Yoav Gallant

Ia menteri pertahanan dan mantan jenderal, pernah berada di Kabinet Perang. Dia anggota Partai Likud yang dipimpin Netanyahu, tetapi kadang-kadang putus hubungan dengan perdana menteri.

Pada 2023, di tengah protes massal terhadap rencana pemerintah merombak sistem peradilan, Gallant mengatakan rencana tersebut mengancam keamanan nasional dan banyak tentara cadangan bersumpah menolak bertugas jika rencana tersebut menjadi undang-undang.

Netanyahu memecatnya lalu mempekerjakannya kembali dua minggu kemudian. Pada 2024, Gallant mendorong rencana khusus untuk mengatur Gaza pascaperang, sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemimpin Israel tersebut.

Baca juga : Pejabat Jalur Gaza: Serangan Israel Bunuh Sembilan Anggota Keluarga di Rafah

2. Ron Dermer. 

Ia salah satu penasihat terdekat Netanyahu. Dermer ialah mantan duta besar Israel untuk Washington yang pernah menjadi anggota pengamat nonvoting di Kabinet perang. 

Dia saat ini menjabat sebagai menteri urusan strategis Israel dan dia bekerja dalam upaya Israel menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan mengekang program nuklir Iran.

3. Tzachi Hanegbi. 

Ia penasihat keamanan nasional Netanyahu dan laporan media Israel mengatakan bahwa ia kemungkinan besar merupakan bagian dari sekelompok pejabat yang membuat keputusan sensitif mengenai perang.

Baca juga : Ribuan Warga Israel Kecam Netanyahu karena Gagal di Gaza

Pada Mei, Hanegbi mengatakan bahwa dia memperkirakan operasi militer di Gaza akan terus berlanjut setidaknya hingga akhir tahun ini.

4. Aryeh Deri. 

Media Israel juga mengatakan bahwa Deri, pemimpin Partai Sephardic ultraortodoks dan sekutu dekat perdana menteri, akan menjadi bagian dari kelompok terbatas tersebut.

Deri ialah sosok yang kontroversial. Pada 2023, beberapa bulan sebelum perang dimulai, Mahkamah Agung Israel memutuskan bahwa dia tidak layak menjabat sebagai menteri senior di pemerintahan Netanyahu karena dia telah dihukum karena penipuan pajak.

Dua politisi sayap kanan terkemuka yang berpandangan keras terhadap perang, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, tidak akan menjadi bagian dari kelompok kecil yang memberi nasihat kepada Netanyahu.

Ben-Gvir, menteri keamanan nasional, telah menuntut untuk dimasukkan dalam Kabinet perang. Para analis mengatakan bahwa Netanyahu membubarkannya untuk mencegah hal itu terjadi. 

Namun, baik Ben-Gvir maupun Smotrich tetap menjadi bagian dari Kabinet Keamanan yang lebih luas yang mengambil beberapa keputusan mengenai perang. (Straitstimes/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat