visitaaponce.com

Emir Qatar Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza saat Temui Presiden Jerman

Emir Qatar Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza saat Temui Presiden Jerman 
EMIR Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier bertemu di Doha, Qatar, Rabu (29/11).(AFP/HO/Qatar Government)

EMIR Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier membahas perkembangan di Jalur Gaza, Palestina, di tengah berlangsungnya jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas.

Dalam pernyataan Amiri Diwan dari Qatar, Tamim menyerukan gencatan senjata permanen, melindungi warga sipil, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Jalur Gaza.

Emir menekankan pentingnya menemukan solusi yang menjamin keberadaan kedua negara sesuai dengan resolusi PBB, tambah pernyataan itu.

Baca juga : Nihil Sanksi untuk Israel, Yahudi di Jerman Jadi Sasaran Kemarahan

Kedua pemimpin juga membahas hubungan bilateral antara Qatar dan Jerman, menjajaki cara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Pada Senin, 27 November 2023 malam, Qatar selaku mediator Israel dan Hamas, mengumumkan perpanjangan jeda kemanusiaan selama dua hari lagi, dari semula 4 hari.

Baca juga : Kota Jenin Mencekam, Israel Tembak Dua Anak hingga Tewas di Tempat

 

Ratusan orang kembali ditangkap Israel

Hingga Rabu, 29 November 2023, total 60 sandera wanita dan anak-anak Israel telah dibebaskan oleh Hamas di masa gencatan senjata. Beberapa di antaranya berkewarganegaraan ganda.

Sebagai imbalannya, 180 tahanan Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel, dengan perbandingan tiga banding satu.

Lebih dari 20 sandera lainnya sebagian besar dari mereka adalah pekerja migran Thailand, telah dibebaskan secara terpisah bersamaan dengan proses gencatan senjata, tanpa disertai pembebasan tahanan.

Meski ratusan orang telah dibebaskan, Israel kembali menangkap warga Palestina. Selama gencatan senjata sementara 4 hari saja Israel sudah menangkap 260 warga Palestina.

"Israel telah menahan lebih dari 3.200 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023," kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.

Mayoritas dari mereka yang ditangkap diambil dari rumah mereka atau saat berada di pos pemeriksaan Israel, seperti diberitakan Al Arabiya.

Besok, Blinken ke Israel lagi

Perjanjian gencatan senjata awal, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, berlangsung selama empat hari, dan kemudian diperpanjang dua hari lagi. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan berada di Israel pada hari Kamis (30/11) besok, untuk mendorong perpanjangan lebih lanjut.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Tragedi ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut Hamas, penguasa Gaza.

Sementara, korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang, termasuk ratusan tentaranya. (Anadolu/AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat