visitaaponce.com

Referendum Venezuela di Wilayah Kaya Minyak yang Disengketakan dengan Guyana

Referendum Venezuela di Wilayah Kaya Minyak yang Disengketakan dengan Guyana
Venezuela melakukan pemungutan suara untuk memperkuat klaim wilayag Essequibo yang kaya minyak yang saat ini dikuasai Guyana.(AFP)

WARGA Venezuela memberikan suara dalam referendum non-binding pada hari Minggu dengan harapan pemerintah memperkuat klaim seabadnya atas wilayah Essequibo yang kaya minyak, yang saat ini dikuasai  tetangga Guyana.

Partisipasi terlihat rendah di beberapa distrik di Caracas dan tempat lain, namun pejabat pemilihan memperpanjang waktu pemungutan suara dua jam tambahan hingga pukul 20.00 WIB untuk memberi kesempatan bagi yang sudah berada di tempat pemungutan suara.

Hasilnya diharapkan pada awal Senin dan telah menimbulkan kekhawatiran di Guyana dan wilayah sekitarnya terkait niat sebenarnya Venezuela terhadap wilayah yang dipertentangkan.

Baca juga: Maria Corina Machado Minta Venezuela Tunda Penggabungan Wilayah Essequibo

"Essequibo adalah milik kita!" teriak poster yang ditempel di dinding Caracas, sebagai bagian dari kampanye intensif pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang berusaha kembali terpilih tahun depan.

Namun di Guyana, ribuan orang membentuk rantai manusia sebagai solidaritas dengan pemerintah mereka, beberapa di antaranya mengenakan kaos bertuliskan "Essequibo milik Guyana," sementara presiden Guyana memberikan jaminan keamanan perbatasan negaranya.

Baca juga: Kebun Binatang Venezuela Sambut Kelahiran Tiga Singa Putih

Meski penduduk Essequibo tidak memberikan suara dan referendum ini tidak mengikat, ketegangan telah meningkat sejak Guyana melakukan lelang pada September untuk blok eksplorasi minyak lepas pantai, dan setelah penemuan besar pada Oktober.

Presiden Guyana Irfaan Ali menyatakan pemerintah sedang berupaya melindungi perbatasan negara dan menjaga keamanan warga. Venezuela telah mengklaim wilayah Essequibo selama beberapa dekade, sedangkan Guyana bersikeras bahwa batas wilayah ini ditetapkan pada era kolonial Britania dan dikonfirmasi oleh pengadilan arbitrase pada 1899.

Referendum ini mencakup lima pertanyaan, termasuk proposal pembuatan provinsi Venezuela "Guyana Essequibo," memberikan kewarganegaraan Venezuela kepada penduduknya, dan ajakan menolak yurisdiksi Mahkamah Internasional.

Pemerintahan Maduro mengharapkan hasil "ya" yang sangat mendukung. Meskipun referendum ini non-binding, hasilnya akan memberikan indikasi mengenai pendapat warga Venezuela terkait klaim wilayah ini.

Demikianlah perkembangan terkini mengenai referendum di wilayah yang kaya minyak, yang terus menjadi pusat perhatian di tingkat nasional dan internasional. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat