Referendum Venezuela di Wilayah Kaya Minyak yang Disengketakan dengan Guyana
![Referendum Venezuela di Wilayah Kaya Minyak yang Disengketakan dengan Guyana](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/b76f082189c908724053af633eb23ec2.jpg)
WARGA Venezuela memberikan suara dalam referendum non-binding pada hari Minggu dengan harapan pemerintah memperkuat klaim seabadnya atas wilayah Essequibo yang kaya minyak, yang saat ini dikuasai tetangga Guyana.
Partisipasi terlihat rendah di beberapa distrik di Caracas dan tempat lain, namun pejabat pemilihan memperpanjang waktu pemungutan suara dua jam tambahan hingga pukul 20.00 WIB untuk memberi kesempatan bagi yang sudah berada di tempat pemungutan suara.
Hasilnya diharapkan pada awal Senin dan telah menimbulkan kekhawatiran di Guyana dan wilayah sekitarnya terkait niat sebenarnya Venezuela terhadap wilayah yang dipertentangkan.
Baca juga: Maria Corina Machado Minta Venezuela Tunda Penggabungan Wilayah Essequibo
"Essequibo adalah milik kita!" teriak poster yang ditempel di dinding Caracas, sebagai bagian dari kampanye intensif pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang berusaha kembali terpilih tahun depan.
Namun di Guyana, ribuan orang membentuk rantai manusia sebagai solidaritas dengan pemerintah mereka, beberapa di antaranya mengenakan kaos bertuliskan "Essequibo milik Guyana," sementara presiden Guyana memberikan jaminan keamanan perbatasan negaranya.
Baca juga: Kebun Binatang Venezuela Sambut Kelahiran Tiga Singa Putih
Meski penduduk Essequibo tidak memberikan suara dan referendum ini tidak mengikat, ketegangan telah meningkat sejak Guyana melakukan lelang pada September untuk blok eksplorasi minyak lepas pantai, dan setelah penemuan besar pada Oktober.
Presiden Guyana Irfaan Ali menyatakan pemerintah sedang berupaya melindungi perbatasan negara dan menjaga keamanan warga. Venezuela telah mengklaim wilayah Essequibo selama beberapa dekade, sedangkan Guyana bersikeras bahwa batas wilayah ini ditetapkan pada era kolonial Britania dan dikonfirmasi oleh pengadilan arbitrase pada 1899.
Referendum ini mencakup lima pertanyaan, termasuk proposal pembuatan provinsi Venezuela "Guyana Essequibo," memberikan kewarganegaraan Venezuela kepada penduduknya, dan ajakan menolak yurisdiksi Mahkamah Internasional.
Pemerintahan Maduro mengharapkan hasil "ya" yang sangat mendukung. Meskipun referendum ini non-binding, hasilnya akan memberikan indikasi mengenai pendapat warga Venezuela terkait klaim wilayah ini.
Demikianlah perkembangan terkini mengenai referendum di wilayah yang kaya minyak, yang terus menjadi pusat perhatian di tingkat nasional dan internasional. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Venezuela Resmi Klaim Essequibo, Lumbung Minyak Guyana
Membela Perjuangan Palestina Prioritas Utama Iran sejak Revolusi 1979
DPR AS Beri Peluang Akhiri Penjajahan Puerto Riko
Mayoritas Anggota PBB Tolak Hasil Referendum Rusia
Putin Minta Kyiv Kembali ke Meja Perundingan
Presiden Guyana Bertemu Pejabat AS di Tengah Sengketa Perbatasan dengan Venezuela
Venezuela Gelar Latihan Militer di Perbatasan dengan Guyana Merespon Kehadiran Kapal Perang Inggris
Tegangan Venezuela-Guyana Meningkat, AS Gelar Latihan Militer
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap