visitaaponce.com

Macron Rayu Orban Supaya Terus Bantu Ukraina

Macron Rayu Orban Supaya Terus Bantu Ukraina
Emmanuel Macron merayu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban yang mengancam akan memblokir dukungan lebih lanjut untuk Ukraina.(AFP)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron merayu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban yang mengancam akan memblokir dukungan lebih lanjut untuk Ukraina.

Macron menjamu Orban di Istana Elysee dengan jamuan makan malam dan membahas beberapa topik agenda KTT Uni Eropa (UE) yang akan digelar minggu depan, termasuk berbagai aspek dukungan Eropa untuk Ukraina.

Juga bantuan keuangan baru dan memulai perundingan keanggotaan UE dengan Kyiv. Makan malam tersebut menandai sambutan yang jarang dilakukan oleh seorang pemimpin besar Eropa Barat terhadap orang kuat Hongaria tersebut.

Baca juga: Keinginan Israel Hancurkan Hamas Berisiko Perang Satu Dekade

Orban telah mempertahankan hubungan lebih dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dibandingkan dengan pemimpin Uni Eropa lainnya, bahkan setelah invasi Moskow pada Februari 2022 ke Ukraina. Namun hal ini terjadi ketika kekhawatiran meningkat Orban dapat menggagalkan kesempatan untuk mengambil keputusan penting mengenai Ukraina pada KTT Uni Eropa pada 14-15 Desember.

Dalam surat yang dikirim ke Ketua UE Charles Michel, Orban menuntut penundaan keputusan penting mengenai Ukraina, termasuk bantuan keuangan tambahan dan kemungkinan memulai negosiasi keanggotaan UE.

Baca juga: Gerard Depardieu Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Komisi Eropa bulan lalu merekomendasikan agar perundingan keanggotaan dimulai dengan Ukraina dan Moldova. Hongaria juga mengusulkan bantuan keuangan sebesar 50 miliar euro (US$54 miliar) untuk Kyiv sebagai bagian dari revisi anggaran jangka panjang blok tersebut.

Namun Orban menyarankan agar masalah ini tidak dimasukkan dalam agenda KTT Brussel karena kurangnya konsensus pasti akan berujung pada kegagalan.

Mengacu pada surat sebelumnya yang mendesak dilakukannya “diskusi strategis” mengenai pendekatan UE terhadap Ukraina, Orban memperingatkan para pemimpin UE tidak akan “berada dalam posisi untuk mengambil keputusan penting kecuali ada konsensus mengenai strategi masa depan kami terhadap Ukraina”.

“Demi persatuan,” katanya, UE harus menghapus Ukraina dari agenda KTT.

Karena sebagian besar keputusan UE memerlukan suara bulat, Hongaria berpotensi memveto kedua proposal tersebut. Membuat marah sesama pemimpin Uni Eropa, Orban bertemu untuk melakukan pembicaraan bilateral tatap muka dengan Putin di Tiongkok pada bulan Oktober.

Kritikus menuduh Orban mencoba memeras Brussel untuk mendapatkan akses miliaran euro pendanaan UE. Komisi Eropa menahan hampir 22 miliar euro dari Hongaria karena kekhawatiran mengenai korupsi dan anggapan kemunduran norma-norma demokrasi.

Pada November, Brussels mengatakan mereka mungkin akan mengeluarkan dana sebesar 10 miliar euro, dan menyatakan bahwa Hongaria telah meningkatkan independensi peradilan.

Orban dengan enggan mengikuti keputusan UE sebelumnya yang mendukung Ukraina karena negara itu mempertahankan diri dari invasi besar-besaran Rusia, dan berupaya meringankan sanksi terhadap Moskow. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat