visitaaponce.com

Paus Enggan Dimakamkan di Vatikan, Ini Alasannya

Paus Enggan Dimakamkan di Vatikan, Ini Alasannya
Paus Fransiskus(AFP)

PEMIMPIN umat Kristiani Paus Fransiskus mengungkapkan keinginannya untuk dikebumikan di luar Vatikan. Pernyataannya itu disampaikan dalam wawancara dengan stasiun televisi Meksiko N+, Rabu (13/12).

Dia berupaya mendobrak tradisi dan menyederhanakan pemakaman kepausan. Paus telah menyiapkan lokasi untuk makamnya di Basilika Roma.

Paus yang akan berulang tahun ke-87 pada 17 Desember, mengatakan kepada stasiun televisi Meksiko N+ bahwa ia akan dimakamkan di basilika Santa Maria Maggiore di lingkungan Esquilino di Roma, tempat ia berdoa sebelum dan sesudah perjalanan ke luar negeri.

Baca juga : Paus Fransiskus Batal Hadir di COP28 karena Flu

Paus membatalkan perjalanan ke KTT iklim Cop28 di Dubai setelah menderita bronkitis akut pada akhir November. Dia telah melakukan lebih dari 100 kunjungan ke basilika abad kelima.

Dia menyempatkan diri untuk berdoa di depan patung Perawan Maria dan bayi Yesus yang dihormati. 

Baca juga : Paus Fransiskus Sebut Invasi Israel Sebagai Terorisme

Di tempat itu, Paus mengatakan kepada jurnalis Valentina Alazraki bahwa dia telah bertemu dengan protokol Vatikan dan meminta penyederhanaan pemakamannya. "Saya akan meluncurkan ritual baru," jelasnya.

Paus biasanya dimakamkan dengan meriah di gua-gua di bawah Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan . “Setidaknya, ini merupakan terobosan lain terhadap tradisi lama, sama seperti keputusannya untuk tidak tinggal di Istana Apostolik (kediaman resmi kepausan),” kata Paddy Agnew, reporter Vatikan untuk Sunday Independent Irlandia.

Kesehatan Paus telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, memaksanya untuk menggunakan kursi roda dan memicu spekulasi bahwa ia akan mengundurkan diri, seperti yang dilakukan pendahulunya Benediktus XVI .

Francis menjalani operasi usus besar pada 2021 dan dirawat di rumah sakit pada awal April karena bronkitis. Paus, yang memperingati 10 tahun kepausannya pada Maret, mengatakan masalah kesehatannya, tidak membuatnya berpikir harus mengundurkan diri.

Paus telah menunjukkan pengaruhnya di tengah perselisihan dengan faksi gereja yang sangat konservatif. Kelompok itu kesal dengan sikapnya yang terpaku pada isu-isu seperti kesenjangan sosial, krisis iklim, dan pengungsi.

Ketika ditanya tentang kesehatannya dalam sebuah wawancara pada September, dia menjawab, “Masih hidup
 meskipun beberapa orang menginginkan saya mati.”

Paus Fransiskus kelahiran Italia

Lahir dari imigran Italia, salah satu paru-paru Paus telah diangkat pada usia awal 20-an saat menjalani pelatihan menjadi pendeta di negara asalnya, Argentina. Sejak Mei tahun lalu dia sering terlihat menggunakan kursi roda atau menggunakan tongkat karena penyakit lututnya.

Vatikan belum mengungkapkan secara pasti apa masalahnya, namun José María Villalón, kepala dokter di klub sepak bola Spanyol Atlético de Madrid, dipanggil untuk menangani masalah ini.

Villalón, seorang ahli di bidang traumatologi olahraga, mengatakan pada November tahun lalu bahwa Paus, yang dia gambarkan sebagai pasien yang sangat menawan dan keras kepala, telah menegaskan bahwa dia tidak ingin operasi pada lututnya. (The Guardian/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat