visitaaponce.com

80 Mayat Warga Gaza yang Dicuri Israel Dikembalikan dalam Keadaan Termutilasi

80 Mayat Warga Gaza yang Dicuri Israel Dikembalikan dalam Keadaan Termutilasi
Puluhan jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh Israel, dimakamkan di kuburan massal di Rafah, Selasa (26/12).(AFP/Mahmud Hams)

ISRAEL mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang mereka curi dari wilayah Gaza, Palestina, sejak awal serangan darat dimulai. Puluhan jenazah tersebut ditemukan dalam keadaan termutilasi atau terpotong-potong dalam kantong mayat berwarna biru.

Kantor Media Pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas mengungkapkan, kondisi jenazah yang telah terpotong-potong dan hilang sejumlah organ tubuhnya membuat jenazah tersebut susah dikenali.

"Tentara pendudukan melanggar martabat jenazah 80 syuhada, dengan menyerahkan mereka dalam keadaan dimutilasi dan dicuri organnya, serta menolak menyebutkan secara spesifik nama para syuhada dan di mana jenazah mereka dicuri selama perang di Jalur Gaza," cetus Kantor Media Pemerintah Gaza, Rabu (26/12).

Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah

Puluhan jenazah tersebut dicuri selama perang genosida di Gaza. Israel mengirim jenazah-jenazah itu lewat pintu penyeberangan Kerem Shalom. Pemerintah Gaza lalu memakamkannya di wilayah Kegubernuran Rafah.

"Pendudukan menyerahkan mayat-mayat tak dikenal dan menolak menyebutkan nama para martir tersebut. Mereka juga menolak menyebutkan di mana mereka mencurinya. Setelah memeriksanya, menjadi jelas bahwa ciri-ciri para martir telah banyak berubah, dengan jelas indikasi bahwa pendudukan telah mencuri organ-organ penting dari tubuh para martir ini," kata pemerintahan Palestina di Gaza.

Pencurian jenazah dilakukan Israel lebih dari satu kali sejak menyerbu Gaza pada Oktober 2023 lalu. Israel dilaporkan menggali kuburan di Jabalia dan mencuri beberapa jenazah warga Gaza. Sebelumnya, Israel juga mencuri jenazah warga Gaza yang baru dikuburkan di halaman Rumah Sakit Al-Syifa, Kota Gaza.

Baca juga : Pelapor PBB Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel, Setop Genosida Gaza

Kejahatan ini merupakan tambahan dari serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh tentara pendudukan setelah Amerika Serikat memberikan lampu hijau kepada mereka untuk melakukan pembunuhan terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan.

"Kami menuntut pembentukan komite investigasi internasional yang sepenuhnya independen terhadap penculikan jenazah para martir dan pencurian organ vital mereka oleh tentara pendudukan," tegas pemerintah Palestina.

"Kami mengungkapkan keheranan kami yang mendalam atas sikap diam organisasi-organisasi internasional yang beroperasi di Jalur Gaza, seperti Palang Merah, terhadap kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh tentara pendudukan, karena posisi mereka membosankan, tidak penting, membingungkan, dan jauh dari kemanusiaan," pungkas kementerian di Gaza.

Baca juga : Hari ke-129 Agresi, Israel Mulai Gempur Rafah, Ratusan Orang Tewas

The Israel National Skin Bank

Selama ini, Israel dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan ilegal organ tubuh manusia terbesar di dunia dengan dalih pencegahan keamanan. Hal itu setelah didirikannya The Israel National Skin Bank atau Bank Kulit Nasional Israel (INSB) oleh Korps Medis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Kesehatan pada 1986 lalu. Tujuan utama Skin Bank ini adalah untuk merawat korban luka bakar yang terjadi saat perang atau selama insiden korban massal.

Pada November 2023, Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med menyerukan penyelidikan internasional yang independen karena tentara Israel secara masif mencuri organ jenazah di Gaza. Hal itu didasarkan dari banyak laporan para profesional medis di Gaza yang memeriksa hilangnya organ tubuh beberapa mayat setelah mereka dibebaskan oleh Israel.

LSM tersebut mengklaim telah mendokumentasikan pasukan Israel menyita puluhan mayat dari RS Al-Shifa dan RS Indonesia di Gaza utara, bersama dengan rumah sakit lain di selatan.

Para profesional medis dilaporkan menemukan organ-organ vital, seperti hati, ginjal dan jantung, serta koklea dan kornea, hilang, yang oleh Euro-Med Monitor disebut sebagai "bukti" potensi pencurian organ. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat